Itera dan BSI luncurkan program wakaf IPTEK pertama di indonesia

id lampung, itera, kampus, universitas, perguruan tinggi, institut

Itera dan BSI luncurkan program wakaf IPTEK pertama di indonesia

Itera dan BSI luncurkan program wakaf IPTEK pertama di indonesia (ANTARA/HO-Itera)

Bandarlampung (ANTARA) - Institut Teknologi Sumatera (Itera) bekerjasama dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk., dan Yayasan Bangun Sejahtera Indonesia Maslahat (BSI Maslahat) resmi meluncurkan program Wakaf  IPTEK Itera, di Aula Gedung Kuliah Umum Itera, Selasa, (14/3/23).

Wakaf IPTEK Itera merupakan program Wakaf IPTEK pertama di Indonesia, melalui penggalangan dana wakaf dari masyarakat luas yang hasilnya diperuntukkan mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang akan dilakukan melalui berbagai kegiatan riset dan inovasi di Itera.

Rektor Itera Prof. I Nyoman Pugeg Aryantha, dalam pidatonya menyampaikan, program Wakaf IPTEK Itera adalah wujud usaha kemandirian perguruan tinggi dalam pendanaan pengembangan IPTEK. Rektor menyebut, Bangsa Indonesia masih jauh tertinggal dalam pengembangan IPTEK dibandingkan negara-negara lain di dunia. Data tersebut dapat dilihat dari jumlah paten yang didaftarkan di Indonesia, masih didominasi oleh paten asing yaitu sebanyak 12.684 paten asing yang didaftarkan di Indonesia tahun 2020. Sementara jumlah paten Indonesia sendiri di tahun yang sama hanya diangka 5400.

“Kemandirian teknologi harus dilakukan di kampus-kampus dan lembaga riset. Sementara Negara belum mampu mendukung kemandirian IPTEK secara pendanaan, sehingga Itera ingin mengawali program kemandirian ini,” ujar Rektor.

Rektor menyampaikan, dana wakaf nantinya akan dikelola untuk mengembangkan teknologi, guna menyongsong masa depan yang lebih optimis, yaitu genearsi emas yang berkualitas untuk kejayaan Indonesia.

“Mari kita bangun kemandirian bangsa kita dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujar Rektor.

Kemandirian teknologi harus dilakukan di kampus-kampus dan lembaga riset. Sementara Negara belum mampu mendukung kemandirian IPTEK secara pendanaan, sehingga Itera ingin mengawali program kemandirian ini

Tidak hanya riset, pengembangan dana wakaf akan digunakan untuk membantu mahasiswa yang brilian melalui program beasiswa, guna menghasilkan teknologi yang dibutuhkan. Serta menjadi modal kemandirian Itera di masa depan, karena Itera akan besar, untuk membangun Sumatera dan Indonesia.

Sementara Direktur BSI Maslahat Sukoriyanto Saputro menyebut, BSI Maslahat telah resmi menjadi nazhir dari Badan Wakaf Indonesia, sehingga resmi mengelola dana wakaf. Program Wakaf IPTEK Itera diharapkan menjadi inspirasi perguruan tinggi lain di Indonesia.

“Selama ini masyarakat hanya mengenal wakaf untuk masjid, madrasah, dan makam, Allhamdulilah Itera membawa kita kepada pemikiran yang lebih moderen, dengan wakaf uang,” ujar Sukoriyanto.

Program Perdana

Area Manager BSI Lampung Dede Irawan Hamzah menambahkan, Program Wakaf IPTEK Itera merupakan program perdana yang BSI luncurkan bersama perguruan tinggi di Indonesia. Melalui program ini, nantinya masyarakat akan lebih mudah memberikan wakaf uang melalui aplikasi khusus Wakaf IPTEK Itera yang ada di mobile banking BSI. Sehingga masyarakat luas di seluruh penjuru Indonesia, dapat memberikan dukungan terhadap pengembangan IPTEK yang dilakukan Itera.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Lampung  Hamartoni Ahadis,  menilai, Itera memiliki SDM yang progresif, terbuka terhadap perubahan, bahkan agresif dalam mengembangkan terobosan-trobosan, dan mampu antisipatik dalam menatap masa depan. “Oleh karena saya berharap Itera mampu menjadi penopang ekosistem ekonomi nasional dalam menanggapi revolusi industri 5.0. Saya yakin dan percaya para dosen di Itera yang memiliki kreativitas dan inovasi,” ujar Gubernur Lampung.

“Saya berharap Itera mampu menjadi penopang ekosistem ekonomi nasional dalam menanggapi revolusi industri 5.0. Saya yakin dan percaya para dosen di Itera yang memiliki kreativitas dan inovasi”

Meski menurut Gubernur Lampung, perguruan tinggi termasuk Itera, kerap terkendala minimnya pendanaan. Oleh karena itu Pemprov Lampung mengapresiasi peluncuran program Wakaf IPTEK Itera sebagai bagian inovasi.

“Semoga bisa menjadi jembatan emas, para dosen Itera melakukan penelitian dan memberikan dampak langsung kepada masyarakat, yang dapat mendukung hilirisasi, pembangunan masyarakat Lampung,” ujar Hamartoni.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pendandatanganan nota kesepahaman bersama, Itera dan PT BSI dalam beberapa kegiatan yaitu payroll dan pembiayaan kepada para dosen dan karyawan, pembiayaan dana pendidikan bagi mahasiswa melalui Hasanah Card, dan Wakaf IPTER Itera. BSI juga turut menyerahkan beasiswa pendidikan senilai Rp 229.200.000 melalui program BSI Scholarship Inspirasi.