RSUD A Yani prioritaskan oksigen untuk wanita hamil COVID-19 dan pasien kritis

id RSUDAYani

RSUD A Yani prioritaskan oksigen untuk wanita hamil COVID-19 dan pasien kritis

Wali Kota Metro, Wahdi Sirajuddin (memakai APD) memeriksa pasien saat meninjau RSUD A Yani Metro. (Antaralampung.com/Hendra Kurniawan)

Metro (ANTARA) - Wali Kota Metro, Wahdi Sirajuddin meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jenderal Ahmad Yani, untuk melihat secara langsung ketersediaan oksigen, kesiapan dan kondisi pasien di rumah sakit tersebut.

Ia mengatakan, saat ini ketersediaan oksigen di RSUD Ahmad Yani sangat terbatas. Karena itu, pasokan oksigen yang ada akan diprioritaskan untuk penanganan pasien wanita hamil dengan COVID-19 dalam proses persalinan, kasus covid berat dan kritis, serta kasus spesilistik spesifik atau kasus yang hanya mampu ditangani RSUD A Yani.

"Pasien sangat membutuhkan oksigen. Sedikit saja terlambat kapasitas oksigen akan meningkatkan morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian). Karena pasokannya terbatas itu yang diprioritaskan," kata dia, Minggu.

Ia menyebutkan, RSUD Ahmad Yani sebagai rumah sakit rujukan regional menerima pasien berat dan kritis dari kabupaten lain. Berdasarkan data, pasien ber KTP Metro hanya kisaran 10-15 persen dan meningkat 20 persen pada tanggal 15 Juli, sisanya pasien dari daerah lain.

Hal ini, lanjut wali kota, tentu berdampak pada pasokan oksigen di rumah sakit tersebut. Sebab, hampir semua pasien di RSUD A Yani sangat membutuhkan pasokan oksigen. 

"Karena itu perlu perhatian dan kerjasama yang baik, terintegrasi dan berkolaborasi dari semua kepala daerah dimana masyarakatnya banyak dirawat di RSUD A Yani dan rs lain di Metro," paparnya.

Wahdi mengaku selalu memperhatikan kondisi pasien COVID-19 yang isolasi di KTN, Buper maupun di rumah sakit Kota Metro. Hal ini ia lakukan agar pasien covid tertangani dengan baik karena keselamatan masyarakat adalah diatas segalanya.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat Kota Metro untuk wajib mentaati protokol kesehatan sebagai upaya untuk menekan penyebaran COVID-19. 

"Sekali lagi perlu kerjasama yang baik dari empat pilar demokrasi. Masyarakat wajib taat prokes dan selalu berdoa," tandasnya.