Wali Kota Metro luncurkan program inovasi "Madani"

id Rsudayani

Wali Kota Metro luncurkan program inovasi "Madani"

Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin memukul gong yang menandai diluncurkanya program Madani RSUD A Yani Metro. (ANTARA/Hendra Kurniawan)

Jadi nanti para orang tua akan diberikan jadwal dari dokter spesialis anak di RSUD A Yani untuk mendapatkan edukasi bagaimana menstimulasi anak yang mengalami gangguan tumbuh kembang, ucapnya
Metro (ANTARA) - Wali Kota Metro, Lampung, Wahdi Siradjuddin meluncurkan "Mandiri Ahmad Yani" (Madani) yang merupakan program inovasi dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jenderal Ahmad Yani yang bertujuan untuk pendampingan kepada orang tua yang anaknya mengalami gangguan tumbuh kembang. 

"Ya, jadi program Madani ini untuk memperhatikan anak-anak usia di bawah usia 18 tahun yang mengalami gangguan tumbuh kembang dan ini harus diperhatikan. Jadi program ini juga salah satu bagian dari program 'Jama-Pai'," kata Wahdi saat diwawancarai usai acara tersebut, di Metro, Rabu.

Dikatakannya, program ini merupakan asuhan dari RSUD Ahmad Yani untuk orang tua dari anak yang mengalami tumbuh kembang tersebut agar mereka menstimulasi anaknya secara terus menerus.

"Nanti dari mereka evaluasinya. Nanti yang akan melakukan evaluasi itu tim dari Aster Kumbang dari rumah sakit juga," paparnya.

Sementara itu, Direktur RSUD A Yani, dr. Fitri Agustina menjelaskan, Madani adalah suatu inovasi dari program asuhan terpadu tumbuh kembang (Aster Kumbang), dimana program Madani ini diberikan secara gratis kepada masyarakat. 

"Alhamdulillah, hari ini kami telah berhasil meluncurkan salah satu inovasi pelayanan kesehatan bernama Madani yang merupakan salah satu wujud pelayanan kami untuk masyarakat Kota Metro dan sekitarnya," jelas dia.

Madani ini, lanjut dia, bertujuan untuk mengatasi masalah rujukan berjenjang yang ada di BPJS agar semua anak yang mengalami gangguan tumbuh kembang dapat terpantau kemajuannya. 

"Jadi nanti para orang tua akan diberikan jadwal dari dokter spesialis anak di RSUD A Yani untuk mendapatkan edukasi bagaimana menstimulasi anak yang mengalami gangguan tumbuh kembang," ucapnya. 

"Terapis terbaik adalah orang tua. Orang tua lebih banyak waktu bersama anak di rumah, sehingga orang tua dapat melakukan terapis atau stimulasi kapan saja di rumah. Jadi pertumbuhan anak itu bisa terpantau juga," tambahnya.

Fitri Agustina menambahkan, di RSUD A Yani saat ini sudah ada  dokter rehab medik, dokter spesialis anak dan poli khusus Aster Kumbang yang membuat rumah sakit tersebut menjadi rujukan bagi rumah sakit lainya di Metro.

"Dalam satu hari itu kita bisa menerima sekitar 20 anak. Di sini bisa dilakukan terapi wicara, fisioterapi dan terapi ocupasi," tambahnya.