UMKM Lampung manfaatkan teknologi untuk bertahan saat pandemi

id Corona Lampung, ekonomi Lampung, UMKM Lampung, pemanfaatan teknologi

UMKM Lampung manfaatkan teknologi untuk bertahan saat pandemi

Ilustrasi- Pemanfaatan teknologi bagi pemasaran produk UMKM. (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Untuk produksi selama pandemi COVID-19 tidak terganggu sebab untuk kopi selalu dapat bahan dari petani, namun memang saat pemasaran produk di awal pandemi agak sulit, ujar Ahmad
Bandarlampung (ANTARA) - Sejumlah pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Provinsi Lampung mengatakan penggunaan teknologi digital telah membuat usaha bisa bertahan selama masa pandemi.

"Selama pandemi COVID-19 pemanfaatan teknologi bagi pemasaran produk UMKM memang hal yang wajib," ujar salah satu pelaku UMKM kosmetik Lampung, Sandra saat dihubungi di Bandarlampung, Sabtu.

Dia menjelaskan pemanfaatan teknologi dalam pemasaran produk kosmetik membuat usahanya tidak terlalu terganggu semasa pandemi COVID-19 berlangsung.

"Saya memanfaatkan promosi dan pemasaran online sejak sebelum pandemi COVID-19, lalu saat pandemi ini ketika semua dipaksa untuk mencegah kontak langsung saya tidak kaget lagi, dan usaha pun tetap stabil meski ada penurunan sedikit," ucapnya.

Baca juga: OJK terus perkuat kontribusi sektor jasa keuangan di tengah pandemi

Menurutnya, meski di sisi lain dirinya tetap mengalami penurunan pesanan akibat penurunan permintaan, adanya pemanfaatan teknologi bagi keberlangsungan usaha telah membantunya bertahan di masa pandemi COVID-19.

"Turun baru tiga bulan belakangan, saat awal pandemi COVID-19 belum ada penurunan. Saat normal bisa lebih dari 80 jenis terjual tiap bulan sekarang hanya 80 jenis kosmetik saja yang terjual ke sejumlah daerah di luar Lampung," katanya.

Hal serupa juga dikatakan pelaku UMKM lain di Lampung.

"Untuk produksi selama pandemi COVID-19 tidak terganggu sebab untuk kopi selalu dapat bahan dari petani, namun memang saat pemasaran produk di awal pandemi agak sulit," ujar Ahmad.

Baca juga: Lampung terus kembangkan sentra kakao untuk tingkatkan produksi

Ia mengatakan untuk menyiasati kesulitan pemasaran selama pandemi COVID-19 dirinya melakukan promosi melalui beragam sosial media.

"Saya langsung bergerak cepat agar tetap produksi, jadi promosi memanfaatkan semua sosial media, sehingga pemesanan produk semua secara daring, omset lumayan bisa sampai diatas Rp2 juta rupiah per bulan," katanya.

Menurutnya, saat ini dirinya tengah mencoba untuk memasukkan produk ke marketplace guna memperluas pasar.

"Saat ini sedang mencoba memperluas pasar agar tidak hanya di Lampung atau Sumatera, sebab penggunaan teknologi saat ini sudah ramah dengan pelaku UMKM," ujarnya.