Program Manager Get Up Speak Up (GUSO) PKBI Lampung Sugesti Aprilia, di Bandarlampung, Jumat (18/9), menjelaskan acara dilaksanakan dalam bentuk rangkaian dengan puncak acara adalah webinar pada Sabtu, 19 September 2020, di Ballroom Hotel Sheraton Bandarlampung.
Showcasing 2020 merupakan sebuah kegiatan puncak perayaan dari Program Get Up Speak Out (GUSO) dimana GUSO sendiri merupakan program yang bertujuan agar remaja dapat menyuarakan hak-hak kesehatan seksual dan reproduksinya (HKSR).
Melalui Program GUSO, PKBI Lampung bersama mitra terkait telah mengimplementasikan pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi (kespro) yang diselenggarakan di sekolah-sekolah maupun melalui forum pendidikan informal/komunitas dari tahun 2016-2020.
Showcasing 2020 mengangkat tema “Aku Berubah”. Tema ini dipilih sebagai bentuk terwujudnya perubahan-perubahan maupun proses-prosesnya yang telah dirasakan oleh penerima manfaat program GUSO.
Sugesti menjelaskan, GUSO sendiri merupakan program yang sudah berjalan selama 5 tahun sejak 2016 hingga 2020, di penghujung tahun 2020 ini yang merupakan akhir dari program akan ditutup dengan acara showcasing ini.
Pada puncak acara showcasing 2020 ini dimulai dengan penayangan video kompilasi yang merangkum seluruh kegiatan yang sudah berlangsung selama 5 tahun,
talkshow, dan hiburan hiburan lainnya.
Kegiatan tersebut adalah sebagai bentuk rasa terimakasih atas peran setiap individu dan lembaga yang telah membantu dan mendukung selama lima tahun terakhir untuk menyuarakan suara orang muda.
Di dalamnya juga banyak melibatkan penerima manfaat, mitra, stakeholder terkait serta masyarakat umum untuk menyaksikan hasil kerja selama 5 tahun yang berarti besar bagi orang muda di Bandar Lampung. Di dalamnya juga terdapat agenda campaign, perlombaan, penyebaran informasi pra-kegiatan serta acara puncak yang berbentuk webinar.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan dukungan publik bagi pemenuhan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) bagi remaja, mendorong orang muda agar mampu menyuarakan hak dan kebutuhannya atas kesehatan seksual dan reproduksi, meningkatkan pemahaman remaja dan masyarakat akan pentingnya kesehahatan reproduksi, penguatan struktur dan manajemen jaringan remaja ragam identitas dan masih banyak lagi. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu menarik perhatian para pemangku kebijakan tentang pentingnya isu-isu HKSR dan isu-isu remaja.
