Bandarlampung (ANTARA) - Rutgers Indonesia bersama Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Lampung menyelenggarakan acara diseminasi hasil Studi Global pada Remaja Awal (Global Early Adolescent Study atau GEAS), Rabu (16/8), di Aula Kantor Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Provinsi Lampung.
Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana dalam sambutan tertulis menyampaikan apresiasi atas diselenggarakannya acara ini untuk mensosialisasikan hasil penelitian GEAS, yang diharapkan dapat dimanfaatkan serta ditindaklanjuti oleh Dinas/Instansi terkait sesuai dengan kebutuhan.
Eva juga menyampaikan apresiasinya kepada PKBI Lampung, yang selama ini mengambil peranan penting sebagai sebuah organisasi implementer yang memobilisasikan sumber daya baik untuk program PKBI maupun dalam mendukung program Lembaga lain. Sebagai organisasi katalis yang menginspirasi dan mendorong berbagai pelaku baik dalam skala individu maupun organisasi untuk melakukan transformasi di kalangan masyarakat, khususnya di Bandarlampung.
“Penelitian GEAS memiliki tujuan yang sangat strategis. Untuk itu, saya berharap hasil penelitian ini dapat mendorong lahirnya berbagai kebijakan baru yang mendukung dan memungkinkan para remaja mendapatkan pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas yang komprehensif serta memberikan kesempatan untuk menjalani kehidupan yang lebih sehat untuk masa depan lebih baik. Membangun pengetahuan dan keterampilan remaja tentang kesehatan seksual dan reproduksi, serta mendorong sikap, perilaku dan norma yang lebih setara gender harus menjadi landasan untuk kesehatan dan kesejahteraan di masa depan,” tegas Eva
Ketua Pengurus Daerah (PD) PKBI Lampung Wirman, diwakili Sekretaris PD menyampaikan, kerja sama yang dilakukan PKBI Lampung bersama Rutgers Indonesia dan Peneliti Kespro di UGM dalam program Explorer4action yang dilakukan sejak tahun 2019-2021 ini dapat berdampak positif untuk siswa/siswi dan khususnya remaja di Kota Bandarlampung, sehingga dapat menjadikan hasil penelitian ini referensi untuk penentuan dalam melakukan kebijakan ke depannya buat remaja.
Semoga juga stakeholder terkait yang hadir dalam kegiatan ini bisa dapat bersama-sama berkolaborasi serta bersinergi mengenai pemahaman nilai-nilai mengenai HKSR.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana sosialisasi gender dan proses sosial lain mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan remaja awal, untuk melihat dampak dari pendidikan kesehatan seksualitas komprehensif SETARA serta untuk memberikan informasi kepada pembuat kebijakan, orangtua, guru, pembuat program, peneliti dan remaja sendiri dalam perencanaan dan pelaksanaan program dan layanan remaja.
Hasil GEAS menyajikan temuan dari evaluasi implementasi SETARA, sebuah intervensi selama 2 tahun tentang kesehatan reproduksi dan perkembangan seksualitas untuk remaja usia 12-14 tahun di sekolah menengah pertama.
GEAS dilakukan di 3 lokasi berbeda di Indonesia: Bandarlampung (Sumatera), Semarang (Jawa Tengah), dan Denpasar (Bali) dari tahun 2018 hingga 2022.
“GEAS tidak hanya menjadi proyek penelitian yang inovatif, tetapi juga memiliki implikasi langsung pada upaya meningkatkan kualitas pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual di lingkungan pendidikan. Riset longitudinal ini memungkinkan kita untuk memahami bagaimana modul pembelajaran pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual berbasis hak bernama SETARA secara positif mempengaruhi kehidupan para remaja, serta memberdayakan mereka untuk membuat keputusan berdasarkan informasi terkait kesehatan reproduksi dan seksual mereka,” ungkap Restu Pratiwi, Country Representative Rutgers Indonesia, yang disampaikan oleh Muhammad Rey, Program Manager Power to You(th) melalui pidato sambutannya.
Masih sedikitnya penelitian yang menyelidiki bagaimana faktor-faktor sosial termasuk gender mempengaruhi kesejahteraan remaja sementara data menunjukkan 1 dari 4 (25 persen) penduduk Indonesia adalah remaja usia 10-24 tahun dan 9 persen berusia 10-14 tahun, dimana merupakan masa kritis perkembangan manusia dalam menentukan kesehatan dan kesejahteraan jangka pendek dan panjang merupakan latar belakang dilakukannya penelitian ini.
Beberapa temuan penting GEAS menunjukkan potensi program Pendidikan Seksualitas Komprehensif (Comprehensive Sexual Education - CSE) dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan terkait seksualitas yang sehat pada masa remaja awal.
Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan pendidikan seksualitas komprehensif berbasis hak dapat berkontribusi secara signifikan dalam mendukung perkembangan remaja yang sehat pada kelompok usia yang lebih muda. Peran guru dalam mengeliminasi tabu juga dinilai sangat penting dalam pembentukan keterampilan interpersonal remaja.
Rekomendasi yang dihasilkan GEAS, antara lain mendorong adanya dukungan kebijakan dan kemitraan strategis dengan pemerintah, baik di tingkat nasional maupun daerah, terutama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk memasukkan materi pendidikan seksualitas komprehensif ke dalam kurikulum wajib di sekolah.
Hasil GEAS ini diharapkan dapat menjadi referensi penting bagi para pemangku kepentingan dan pihak terkait dalam menentukan langkah dan kebijakan yang tepat sasaran sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas remaja berbasis hak di Indonesia.
GEAS merupakan perwujudan dari salah satu empat pilar Rutgers Indonesia yakni penelitian.
GEAS adalah tiga rangkaian penelitian yang saling terkait dan merupakan program Explore4Action atau E4A.
Di Indonesia, GEAS dilaksanakan oleh Rutgers Indonesia bekerjasama dengan Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health dan World Health Organization dan dengan dukungan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PKBI (Jawa Tengah, Lampung, dan Denpasar).