Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung mulai membenahi pengelolaan di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Bakung dengan menggunakan metode controlled landfill.
"Saat ini kami sedang membuat semacam embung atau talud untuk memulai metode controlled landfill dalam pengelolaan sampah di TPA Bakung," kata Pelaksana Harian Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandarlampung Veni Devialesti di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan bahwa hal ini dilakukan sesuai dengan arahan Wali Kota Bandarlampung agar pengelolaan sampah dapat mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan.
"Saat ini kami sedang mengeruk lubang sedalam 1 meter, yang nanti bila sudah selesai akan dipasang geomembran," kata dia.
Dia menjelaskan bahwa geomembran tersebut berfungsi sebagai lapisan di atas tanah atau sampah yang sudah dikeruk agar air dari sampah tidak lagi masuk.
"Jadi nanti, ini sampah-sampah baru akan dimasukkan ke dalam talud yang sudah dikeruk dan dilapisi geomembran. Kemudian sampah lama akan ditata kembali," kata dia.
Kemudian, lanjut dia, setelah dipasang geomembran, di talud itu juga akan dibuatkan pipa pembuangan yang memisahkan air sampah dan air hujan di sekitarnya.
"Untuk luasan satu talud sekitar 7.000 meter hingga satu hektare. Nanti secara bertahap akan kami buat lagi setplen kedua untuk metode controlled landfill," kata dia.
Dia mengungkapkan melalui metode controlled landfill sampah nanti akan ditutup pakai tanah setelah sampah dimasukkan ke dalam talud dan mencapai ketinggian dua meter dan terus begitu hingga ketinggian 10 meter.
"Jadi rencana dalam jangka awal hingga menengah kami akan pakai metode controlled landfill yang kemudian jangka panjangnya akan menuju ke metode sanitary landfill untuk di TPA Bakung," kata dia.
Baca juga: Pemkot Bandarlampung bakal ubah paradigma pengelolaan TPA Bakung
Baca juga: Menteri LH sebut sebanyak 73,33 persen TPA di Lampung belum penuhi standar
Baca juga: Pengelolaan sampah TPA Bakung buruk, Menteri LH: Harus ada tersangka
