"Selama periode Januari hingga Agustus total kami telah mengangkut 18,6 ton barang," kata Manajer Humas KAI Divre IV Tanjungkarang Azhar Zaki Assjari di Bandarlampung, Kamis (12/9).
Ia mengatakan bahwa dari total angkutan barang yang berjumlah 18,6 ton sebanyak 18,2 ton merupakan komoditas baru bara yang diangkut dengan kereta batu bara rangkaian panjang (babaranjang).
"Jumlah angkutan batu bara tersebut meningkat 11 persen dari tahun 2023 pada periode yang sama," kata dia.
Pertumbuhan angkutan barang ini, lanjut dia, ditopang oleh adanya peningkatan sisi 'safety' dan penambahan jumlah gerbong batu bara dalam satu rangkaiannya.
"Hal ini dilakukan sebagai bentuk menjaga pasokan energi dalam negeri,” kata dia
Sementara itu, lanjut dia, dari sisi ketepatan waktu keberangkatan ataupun kedatangan kereta api barang, juga mengalami peningkatan performa.
"Pada semester I 2024, tingkat ketepatan waktu keberangkatan kereta api barang mencapai 94,04 persen, meningkat dibanding semester I 2023 yakni 92,31 persen," kata dia.
"Adapun tingkat ketepatan waktu kedatangan kereta api barang pada semester I 2024 mencapai 89,67 persen, meningkat dibanding semester I 2023 yakni 86,88 persen," kata dia.
Perbaikan performa ketepatan waktu kereta api ini diraih melalui peningkatan mutu kinerja operasional secara keseluruhan termasuk perawatan sarana dan prasarana.
"Ketepatan waktu merupakan salah satu keunggulan dari transportasi kereta api yang bebas macet, sehingga diminati oleh para pelanggan termasuk pengusaha komoditas,” kata dia.
Zaki juga mengatakan KAI Divre IV Tanjungkarang melayani berbagai komoditas angkutan barang antara lain batu bara, semen pallet, semen curah, BBM dan bahan baku kertas.
"Angkutan barang menggunakan kereta api memiliki berbagai keunggulan seperti ketepatan waktu, keamanan, kapasitas besar, bebas pungutan liar, dan dikelola oleh SDM yang profesional," kata dia.
Ia mengatakan kelebihan kereta api salah satunya adalah kapasitasnya yang besar di mana satu gerbong bisa mengangkut 50 ton atau seukuran 2 truk kontainer. Bahkan, satu rangkaian KA angkutan batu bara di Sumatera bagian selatan dapat menarik 61 gerbong atau 3.000 ton sekaligus.
“Angkutan barang dengan kereta api lebih mendukung efisiensi biaya logistik, mengurangi kemacetan, polusi, kerusakan jalan. Selain itu, hal ini menjadi salah satu kontribusi KAI dalam meningkatkan daya saing perekonomian global,” kata dia.