Jakarta (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat kinerja keuangan positif pada semester pertama 2024 dengan meraup laba sebesar Rp356 miliar.
"Pada semester pertama 2024, ASDP mencetak laba sebesar Rp356 miliar, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam industri penyeberangan," kata Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Shelvy menyampaikan bahwa ASDP juga membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp2,560 triliun. Angka tersebut meningkat sembilan persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dia mengungkapkan bahwa peningkatan kinerja keuangan itu merupakan hasil dari berbagai strategi efisiensi dan peningkatan operasional yang diterapkan oleh manajemen.
"Kami melihat tren positif dalam kinerja keuangan kami, yang merupakan hasil dari komitmen untuk terus mengoptimalisasi layanan dan operasional," ujarnya.
Adapun untuk rasio likuiditas perseroan berada dalam kondisi liquid dan memiliki kemampuan untuk memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya.
Selanjutnya, pada semester pertama 2024, ASDP juga berhasil membukukan nilai EBITDA positif sebesar Rp1,08 triliun.
Ia menuturkan, salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan pendapatan adalah peningkatan jumlah penumpang dan kendaraan yang dilayani.
Pada semester I 2024, ASDP melayani total 5,89 juta penumpang dan 11,42 juta kendaraan di seluruh Indonesia.
"Jumlah kendaraan yang dilayani mengalami kenaikan sebesar 29 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya," tutur dia.
Selain itu, ASDP juga mencatat peningkatan dalam volume barang yang diangkut, mencapai 0,7 juta ton pada semester I 2024.
Peningkatan itu berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan perusahaan, terutama dari sektor logistik yang menjadi penopang utama kinerja ASDP.
Shelvy juga menekankan bahwa inovasi digital yang diterapkan ASDP berperan penting dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
"Transformasi digital yang kami lakukan, termasuk sistem pemesanan tiket online dan manajemen operasional berbasis teknologi, telah membantu dalam peningkatan efisiensi dan optimalisasi layanan," jelasnya.
Dalam upaya menjaga stabilitas bisnis, ASDP terus berfokus pada program-program berkelanjutan dan peningkatan infrastruktur.
Pada 2024, ASDP menargetkan pendapatan sebesar Rp5,710 triliun dengan laba bersih Rp733 miliar.
"Target ini didukung oleh pembukaan delapan lintasan perintis baru dan pengembangan berbagai pelabuhan utama, termasuk Pelabuhan Merak dan Bakauheni," terang Shelvy.
ASDP telah memperkuat armada kapalnya dengan total 208 unit kapal yang beroperasi hingga semester I 2024, melayani 314 lintasan di seluruh Indonesia.
Dari jumlah tersebut, lanjut Shelvy, segmen komersial menyumbang 78,3 persen dari total pendapatan atau sebesar Rp1,031 triliun, sementara lintasan perintis menyumbang 21,7 persen atau sebesar Rp285 miliar.
"Pencapaian ini adalah bukti bahwa strategi kami dalam meningkatkan layanan dan operasional telah berjalan. Kami akan terus berupaya untuk menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan kami, serta memberikan layanan terbaik bagi pengguna jasa," ungkap Shelvy.
Shelvy mengakui bahwa dengan berbagai pencapaian itu, ASDP menunjukkan komitmennya untuk terus tumbuh dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.
"Kinerja keuangan yang solid pada semester I 2024 menegaskan posisi ASDP sebagai pemimpin dalam industri penyeberangan di Indonesia, serta memberikan harapan besar untuk kinerja yang lebih baik di masa depan," ucap Shelv.
Sebelumnya, laporan kinerja konsolidasian ASDP 2023 audited Januari hingga Desember 2023, ASDP tercatat membukukan pendapatan Rp5.032 triliun dan laba bersih Rp637 miliar.