Jakarta (ANTARA) -
Walaupun demikian, dia mengatakan OTT yang dilakukan harus betul-betul bersifat selektif dan prioritas.
Menurut dia, OTT yang dilakukan juga harus meminimalkan kesalahan tanpa menimbulkan risiko.
"Dan ini diharapkan bisa membuka yang bisa dikatakan, big fish," kata Setyo saat uji kelayakan dan kepatutan Capim dan Calon Dewas KPK yang digelar Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.
Di mengatakan OTT juga harus dilakukan secara "rigid" dalam rangka mengantisipasi praperadilan.
Sehingga, menurut dia, kegiatan OTT yang dilakukan KPK tidak perlu terlalu banyak.
Dia pun mempertanyakan mengapa KPK tidak melakukan pemanggilan seperti biasanya.
Menurut dia, Setyo pun perlu menjelaskan keperluan penindakan OTT yang menjadi kewenangan KPK.
"KPK ini sudah mendapatkan dua alat bukti, tetapi selalu dilakukan OTT, kenapa tidak dilakukan pemanggilan," kata Frederik.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Capim KPK Setyo Budianto sebut OTT masih diperlukan