Dinas Kesehatan Tanggamus lakukan gerakan cegah dini penyebaran DBD

id Tanggamus ,Dinkes ,Cegah penyakit DBD

Dinas Kesehatan Tanggamus lakukan gerakan cegah dini penyebaran DBD

Ilistrasi- Petugas saat melakukan Fogging atau pengasapan untuk membunuh nyamuk pembawa DBD. (ANTARA/HO/Internet)

Tanggamus (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, melakukan gerakan pencegahan dini penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di sejumlah wilayah kerja puskesmas yang dianggap rawan penyebaran penyakit itu.

"Dinas Kesehatan melakukan upaya dalam rangka mencegah peningkatan kasus penyakit DBD pada saat datangnya musim penghujan, dengan menginstruksikan kepada seluruh puskesmas untuk meningkatkan kewaspadaan terkait penyakit DBD," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Tanggamus Bambang Sutejo, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Kamis.

Ia mengatakan gerakan pencegahan penyakit DBD dengan melakukan pengasapan cairan insektisida yang diubah menjadi kabut untuk mengendalikan nyamuk dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

"Dinas Kesehatan juga menyiapkan logistik penanggulangan DBD berupa larvasida dan insektisida. Ini digunakan untuk kegiatan abatisasi dan penyemprotan atau fogging di wilayah puskesmas," katanya.

Ia menuturkan Dinkes Tanggamus selama ini terus berupaya untuk melakukan pencegahan dan penanganan terhadap pasien penyakit DBD yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Menurutnya, penanganan DBD tidak cukup dari pemerintah. Peran masyarakat sangat dibutuhkan sebagai upaya pencegahan. Salah satunya dalam hal menjaga kebersihan lingkungan.

Ia menjelaskan gerakan pencegahan tersebut harus mendapat dukungan penuh dari masyarakat dengan cara tetap memperhatikan kebersihan lingkungan.

"Penyebab penularan kasus DBD karena meningkatnya populasi nyamuk Aedes Aegypti di lingkungan masyarakat, akibat masih banyaknya tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti yang potensial seiring datangnya musim penghujan," kata dia.

Untuk diketahui, Dinkes Tanggamus telah menangani 382 pasien yang terjangkit DBD selama Januari sampai Oktober tahun 2024.

"Untuk jumlah kasus DBD bulan Januari sampai dengan Oktober 2024 ini yang terlaporkan sebanyak 382 kasus dengan kematian 0 kasus," ujarnya.