IIB Darmajaya: Kolaborasi dengan DUDI untuk Kurikulum Berbasis Kebutuhan Industri

id lampung, darmajaya, kampus, IIB DARMAJAYA

IIB Darmajaya: Kolaborasi dengan DUDI untuk Kurikulum Berbasis Kebutuhan Industri

FGD Prodi Akuntansi IIB Darmajaya: Kolaborasi dengan DUDI untuk Kurikulum Berbasis Kebutuhan Industri (ANTARA/HO-Darmajaya)

Kolaborasi dengan DUDI bisa menghasilkan sebuah desain pembelajaran yang nantinya membuat anak-anak menambah kompetensi. Perguruan tinggi memiliki kewajiban untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, ujarnya

Bandarlampung (ANTARA) - Program studi Akuntansi/Accountpreneurship Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menggelar Forum Group Discussion (FGD) Pengembangan Pembelajaran di Emersia Hotel beberapa waktu lalu.

Adapun dalam kegiatan tersebut menghadirkan dua narasumber yakni Prof. Susi Sarumpaet dan Damayanti, S.E., M.M., Akt., CA., BKP. Hadir juga dalam FGD perwakilan dari Dunia Usaha dan Dunia Industri yakni Kanwil DJP Bengkulu Lampung, Bank BJB, PT Rindang Tiga Satu Pratama, PT Wadah Cipta Harapan, PT MPX Indonesia, PT Tunas Dwipa Matra (TDM), PT Soko Nindo Automobile/DSFK, KAP Zubaidi Komarudin, dan KKP Hadi Susanto.

Dalam sambutannya, Rektor IIB Darmajaya, RZ Abdul Aziz, S.T., M.T., Ph.D., mengatakan FGD ini merupakan hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka tahap kedua tahun 2024 yang diterima Prodi Akuntansi. Kegiatan ini juga bagian dari langkah konkret untuk mewujudkan pendidikan yang tidak hanya teoritis, namun juga berorientasi pada kebutuhan dunia kerja.

“Melalui kolaborasi yang erat dengan dunia usaha dan industri, kita akan dapat membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis dan relevan yang akan menjadikan mereka lulusan yang kompeten, berdaya saing tinggi, dan siap menghadapi tantangan global,” imbuhnya.

Rektor juga menyampaikan bahwa perkembangan dunia industri saat ini sangat dinamis dan menuntut kita untuk terus berinovasi. Oleh karena itu, kegiatan FGD ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk bertukar pikiran dan mencari solusi bersama, agar kurikulum yang dikembangkan mampu menjawab tantangan tersebut dan menciptakan lulusan yang unggul.

“Kolaborasi dengan DUDI bisa menghasilkan sebuah desain pembelajaran yang nantinya membuat anak-anak menambah kompetensi. Perguruan tinggi memiliki kewajiban untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Susi Sarumpaet mengatakan dalam penerapan kurikulum project base learning (pjbl) ini membutuhkan banyak kreativitas. “Kita merencanakan dan menganalisis serta diskusi di kelas. Hampir semua mata kuliah (kampusnya) masuk dalam perusahaan mitra kerjasama,” ungkapnya.

Menurut dia, tidak hanya mendapatkan manfaat dari perusahaan atau industri dengan mahasiswa langsung melakukan penerapan ilmu.

“Perusahaan atau industri juga sebaliknya mendapatkan manfaat jalan keluar dari permasalahan di perusahaan,” tuturnya.

Sementara, Damayanti menambahkan bahwa penerapan kurikulum PJBL dan CBL sebanyak 70 persen praktik dan sisanya merupakan teori.

“Di kampus (vokasi) penerapan pjbl akan banyak practice terhadap DUDI,” ucapnya.

Salah satu perwakilan dari PT Rindang Tigasatu Pratama, Reno Agus S mengaku mahasiswa/i yang menjalani magang sangat baik dalam menjalankan tugasnya di perusahaan.

“Ketika diajarkan langsung dilepas dan mereka bisa langsung. Kita sangat senang dengan Gen Z karena mereka bisa beradaptasi langsung,” ungkapnya.

Reno menambahkan bahwa sangat mendukung bila dalam kurikulum terdapat penyempurnaan. “Karena yang sekarang saja sudah baik dan sangat mendukung untuk penyempurnaan kurikulum kedepannya,” pungkasnya.