Kesiapan "pintu gerbang" Sumatera sambut mudik pasca-COVID-19

id Arus mudik, mudik Lampung, kesiapan mudik, mudik 2022

Kesiapan "pintu gerbang" Sumatera sambut mudik pasca-COVID-19

Pemudik asal Pulau Sumatera menjalani pemeriksaan status vaksinasi di Kilometer 20 B JTTS sebelum menuju Pelabuhan Bakauheni. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Telah dua tahun terakhir pandemi COVID-19 mengurungkan kebahagiaan masyarakat untuk bersilaturahim bersama sanak keluarga dan kolega.

Akan tetapi, perbaikan keadaan mulai terjadi, dengan penurunan kasus COVID-19 dalam beberapa bulan terakhir pada 2022. Keadaan itu telah memberi harapan kepada masyarakat untuk bisa kembali merayakan kehangatan berkumpul di Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Harapan tersebut saat ini telah terkabul dengan dipersilakan masyarakat untuk melakukan mudik Lebaran 2022 oleh pemerintah, meski dengan sejumlah persyaratan, salah satunya wajib melakukan vaksinasi penguat bagi pelaku perjalanan yang tidak memiliki kendala kesehatan.

Bagai angin segar bagi masyarakat yang telah menantikan adanya mudik, setelah dua tahun jenuh menerapkan berbagai pembatasan aktivitas, beragam kesiapan dan persiapan menjelang mudik perdana pasca-penurunan kasus tak terkecuali dilakukan oleh Provinsi Lampung sebagai "pintu gerbang" Pulau Sumatera'.

Berdasarkan data Dinas Perhubungan Provinsi Lampung diprediksi 2,5 persen atau 1,9 juta orang berasal dari Lampung yang melakukan perjalanan mudik Lebaran 2022, sedangkan potensi Lampung untuk menjadi daerah tujuan mudik diperkirakan tiga persen atau 2,3 juta orang.

Sebagai provinsi yang menjadi jalur perlintasan menuju Pulau Jawa dan sebaliknya, "Sai Bumi Ruwa Jurai" --sebutan Provinsi Lampung-- telah mulai bersiap menyambut kedatangan pemudik dari berbagai daerah di Sumatera, yang mungkin sekadar melintasi, menyeberang, hingga menyempatkan singgah beberapa waktu.

Dalam mempersiapkan menyambut para pemudik, simpul transportasi yang merupakan titik krusial dalam mempersiapkan mudik perdana pasca-COVID-19 melandai pun telah mulai mempercantik diri, hingga menambah performa untuk memanjakan pemudik dalam melakukan perjalanan.

Seperti Pelabuhan Bakauheni Lampung yang telah bersiap menampung pemudik melintasi Selat Sunda dengan menyiapkan 70 kapal, yang terdiri atas kapal reguler dan eksekutif, yang siap bersandar di tujuh dermaga. Selanjutnya, untuk mengantisipasi penumpukan, pengelola pelabuhan juga telah menambah jumlah mesin tiket otomatis dan menyiapkan kantong-kantong parkir di dalam pelabuhan, serta menambah 80 toilet portabel di sejumlah tempat.

Tak hanya Pelabuhan Bakauheni dalam menyiapkan kedatangan pemudik yang telah mulai berdatangan sejak enam hingga empat hari menjelang Lebaran, Bandar Udara Radin Inten II Lampung juga melakukan hal serupa.

Sebelumnya, pihak bandara telah memprediksi kenaikan jumlah penumpang hingga 30 persen dari jumlah normal di masa pandemi yang hanya mencapai 1.500 penumpang dalam sehari dengan 12 pergerakan pesawat. Kesiapan itu dilakukan dengan mengaktifkan kembali rute penerbangan yang sempat ditutup akibat pandemi dan akan mengajukan penerbangan tambahan.

Selain itu, telah dibuat posko layanan mudik untuk menunjang pelayanan kebandaraan bagi pelaku perjalanan udara yang mengalami kendala dalam memenuhi syarat perjalanan. 

"Posko pelayanan mudik Lebaran sudah dibuka, dan memang peningkatan penumpang telah terjadi. Bahkan empat hari terakhir telah sempat menyentuh angka 1.800 hingga 2.000 orang penumpang dalam sehari," ucap EGM Bandara Radin Inten II Lampung Muhammad Syahril.

Ia pun memprediksi peningkatan penumpang lebih banyak akan terjadi pada 28-29 April 2022 yang merupakan puncak arus mudik Lebaran.

Adanya kedatangan pemudik lebih awal sebelum puncak arus mudik Lebaran terjadi pula di jalur darat melalui Jalan Tol Trans Sumatera. Banyak ditemukan kendaraan dengan plat asal Aceh hingga berbagai daerah di Pulau Jawa yang mulai berlalu-lalang melintasi aspal beton jalan bebas hambatan penyambung transportasi di Pulau Sumatera itu.
Pemudik asal Pulau Sumatera enjalani pemeriksaan kesehatan sebelum melakukan vaksinasi di Kilometer 20 JTTS, sebelum menuju Pelabuhan Bakauheni. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.


Adanya aktivitas mudik lebih awal telah membuat pemerintah daerah setempat serta pihak terkait bersiap lebih awal. Mereka, antara lain menyediakan gerai vaksinasi guna memfasilitasi pemudik yang belum melengkapi vaksinasi sebagai syarat perjalanan.

Gerai-gerai vaksinasi tersebut tersebar di area istirahat Kilometer 20 B dan 49 A, yaitu di Kabupaten Lampung Selatan, area istirahat Kilometer 172 B di Kabupaten Lampung Tengah, dan area istirahat Kilometer 234 A di Mesuji. Gerai itu dibuka selama 24 jam untuk melayani masyarakat tak hanya asal Lampung namun bagi seluruh masyarakat di Pulau Sumatera yang belum melakukan vaksinasi pertama dan kedua, dan penguat.

Pelayanan vaksinasi bagi pemudik selama 24 jam di gerai vaksinasi tersebut diungkapkan oleh salah seorang vaksinator Polda Lampung, Budi Utomo yang telah bertugas sejak 19 April lalu.

"Untuk vaksinasi bagi pelaku perjalanan, memang sudah mulai kalau berdasarkan arahan pimpinan sementara ini akan beroperasi sebelum mudik berlangsung yaitu hingga 27 April. Namun untuk penambahan jangka waktu pelayanan kita juga masih menunggu arahan selanjutnya," katanya.

Gerai vaksinasi tersebut akan beroperasi selama 24 jam dengan tiga kali pergantian jadwal tugas vaksinator. Hingga saat ini, telah cukup banyak pemudik yang melakukan vaksinasi di gerai tersebut.

"Cukup banyak yang melakukan vaksinasi. Tidak hanya vaksinasi penguat, banyak juga yang baru melakukan vaksinasi dosis dua ataupun dosis pertama. Namun untuk pemudik yang memiliki riwayat klinis tidak diperbolehkan mendapatkan vaksinasi hanya cukup menunjukkan surat antigen," tambahnya.

Ragam kesiapan fasilitas di simpul transportasi juga diimbangi dengan berbagai langkah mitigasi bila terjadi penumpukan penumpang pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2022. Salah satunya, di simpul transportasi yang menjadi favorit masyarakat yakni Jalan Tol Trans Sumatera menuju Pelabuhan Bakauheni. Skema terjadinya kecelakaan, antisipasi dampak erupsi Gunung Anak Krakatau, hingga penyediaan SPBU, bengkel bergerak telah dipersiapkan pula.

Semua persiapan dan mitigasi dalam menyambut kedatangan pemudik di provinsi yang merupakan "pintu gerbang" Pulau Sumatera itu telah dilakukan.

Saat ini, mereka telah mulai mengimplementasikan semua skema yang telah direncanakan, dengan harapan mudik Lebaran 2022 terlaksana dengan tetap aman dan sehat.