Dinkes akui belum sepenuhnya kendalikan COVID-19 di Lampung

id COVID-19,Wuhan

Dinkes akui belum sepenuhnya kendalikan COVID-19 di Lampung

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana di Bandarlampung, Kamis. (3/9/2020). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Jangan cuma menerima terus lempar ke RSUDAM, lama-lama ruangan kita bisa penuh, kata dia
Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mengakui belum sepenuhnya mengendalikan penyebaran COVID-19 di wilayah itu sebab hingga kini angka reproduksi efektif masih berfluktuasi dari 0.73-1.14.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana, di Bandarlampung, Kamis, mengungkapkan untuk dapat mengendalikan penyebaran virus corona reproduksi efektif harus bisa stabil dibawah angka 1.

"Hari ini kita memiliki angka reproduksi efektif 0.73 sebenarnya ini bagus tapi karena beberapa waktu lalu pernah mencapai 1.14 atau berfluktuasi maka dapat dikatakan COVID-19 belum sepenuhnya dapat dikendalikan," jelasnya.

Baca juga: Lampung kembali alami penambahan kasus positif COVID-19, tiga di antaranya ibu hamil

Oleh sebab itu, ia meminta kepada masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan dan tidak berpergian ke luar daerah Lampung bila tidak ada sesuatu yang benar-benar penting.

"Provinsi Lampung memang saat ini masih berzona kuning secara keseluruhan tapi di awal September ini kasus konfirmasi positif sedikit meningkat seperti yang sudah diinformasikan oleh beberapa pihak," kata dia.

Dengan kasus yang mulai meningkat tersebut, Juru Bicara Satgas Penangan COVID-19 Provinsi Lampung itu mengajak semua dinas kesehatan kabupaten/kota untuk lebih memperhatikan daerahnya masing-masing dengan menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Warga Lampung diimbau tunda perjalanan ke luar daerah

"Jadi seluruh kepala dinas sudah saya minta agar dapat menekan penyebaran virus ini, kita bisa mencontoh Kabupaten Mesuji dan Tulangbawang Barat yang hanya terdapat satu kasus saja karena memang mereka ketat dan bagus dalam menjaga daerahnya yang mungkin sampai tingkat RT pun diperhatikannya," kata dia.

Selain itu, dia juga menegaskan semua rumah sakit yang telah menjadi rujukan COVID-19 agar dapat merawat pasien positif dengan benar, tidak hanya menerima kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM).

"Jangan cuma menerima terus lempar ke RSUDAM, lama-lama ruangan kita bisa penuh," kata dia.

Baca juga: Hasil rapid reaktif, suami dan anak almarhum pasien 09 Kota Metro jalani tes usap

Pada sisi lain, Reihana mengatakan sampai saat ini sampel tes usap (swab) yang sudah diperiksanya baik yang menggunakan mesni PCR maupun TCM sebanyak 7.571 dengan hasil positif 790.

"Pada 2 September 2020 pihaknya memeriksa 231 sampel dengan yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 14 orang," kata dia.