Pengunjung destinasi wisata di Aceh sepi di tengah pandemi COVID-19 meski tempat wisata telah dibuka

id Aceh,Covid-19,Pemprov Aceh,Sabang,Wisata Sabang,Destinasi Sabang,Virus Corona,Corona,Banda Aceh,Pemerintah Aceh

Pengunjung destinasi wisata di Aceh sepi di tengah pandemi COVID-19 meski tempat wisata telah dibuka

Ilustrasi - Turis asing tiba di Pelabuhan Penyeberangan Balohan Sabang, Provinsi Aceh, Minggu (26/1/2020). (ANTARA/Khalis)

Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Sabang, Provinsi Aceh menyatakan destinasi wisata Sabang sepi pengunjung, selama merebaknya pandemi COVID-19 meskipun seluruh tempat wisata telah dibuka untuk umum.

"Secara umum kondisi pariwisata, tamu yang datang berkurang, walaupun memang tempat-tempat wisata telah dibuka, tapi masih sepi," kata Kepala Disbudpar Sabang di Banda Aceh, Jumat.

Dia menjelaskan, aktivitas di Sabang sempat ditutup saat awal-awal merebak COVID-19 di Indonesia. Namun, kini telah dibuka kembali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus asal Kota Wuhan, China tersebut.

Wisatawan ingin mengunjungi Pulau Weh tersebut maka harus melampirkan surat keterangan kesehatan dari fasilitas kesehatan setempat bagi warga Aceh. Sedangkan warga luar Aceh wajib memiliki negatif hasil tes usap (swab) PCR.

"Tapi karena memang peraturan untuk pengunjung di luar Aceh harus pakai tes usap, itu mungkin yang sedikit agak rumit sehingga kondisi lesu," katanya.

Menurut dia, selama tahun 2020 ini memang kunjungan wisatawan banyak dari lokal, apalagi dihadapi dengan kondisi wabah pandemi COVID-19 sehingga tingkat kunjungan menurun, bahkan tidak ada dalam dua bulan terakhir.

"Jadi memang dari dua bulan terakhir data yang kami terima nol kunjungan wisatawan, selama ini data akurat yang kami terima dari kantor Syahbandar," ujarnya.

Pemko Sabang berharap pandemi COVID-19 ini segera berakhir, agar kondisi aktivitas pariwisata di pulau paling barat Indonesia tersebut kembali normal. Mengingat pariwisata menjadi mata pencaharian warg la setempat.

"Destinasi kita siap, terbuka dan menerima pengunjung, tapi juga tetap menerapkan protokol kesehatan yang dijalankan dengan ketat oleh wisatawan dan pelaku wisata," ujarnya.*