Ankara (Antaranews Lampung) - Turki pada Rabu mengatakan mengecam keras keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk mendeklarasikan 24 April sebagai hari peringatan genosida Armenia, satu masalah yang menimbulkan gesekan yang biasa terjadi antara Turki dan negara-negara Uni Eropa.
"Kami mengecam dan menolak upaya-upaya yang dilakukan oleh Tuan Macron, yang sedang menghadapi masalah politik di negaranya sendiri, untuk menyelamatkan hari itu dengan mengubah peristiwa bersejarah ke dalam materi politik," kata juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin dalam satu pernyataan.
Turki menerima bahwa banyak warga Armenia yang tinggal di Kekaisaran Ottoman tewas dalam bentrokan dengan pasukan Ottoman selama Perang Dunia I, namun Turki meragukan jumlah tersebut. Turki juga membantah pembunuhan-pembunuhan itu diatur secara sistematis. Turki juga mengakui peristiwa tersebut bukan merupakan sebuah genosida.
Berita Terkait
Kroasia kunci satu tiket menuju Euro 2024
Rabu, 22 November 2023 12:37 Wib
Kualifikasi Euro 2024, Kroasia dan Skotlandia catatkan kemenangan
Sabtu, 9 September 2023 11:13 Wib
Rusia dukung perundingan damai Armenia-Azerbaijan
Minggu, 10 April 2022 14:09 Wib
Armenia dan Azerbaijan setuju lakukan perundingan damai
Kamis, 7 April 2022 9:48 Wib
Armenia tuding pasukan Azerbaijan terobos perbatasan
Selasa, 16 November 2021 10:40 Wib
Jerman sikat Armenia 4-1 tutup kualifikasi Piala Dunia 2022
Senin, 15 November 2021 4:43 Wib
Jerman lanjutkan awal sempurna bersama Hansi Flick saat gulung Armenia 6-0
Senin, 6 September 2021 5:20 Wib
Pemanasan terakhir jelang Euro, Swedia hantam Armenia 3-1
Minggu, 6 Juni 2021 6:58 Wib