Tiga korban bencana di Deli Serdang hilang, masih dicari

id Banjir Bandang, Tanah Longsor, Deli Serdang, Sumatera Utara, BNPB

Tiga korban bencana di Deli Serdang hilang, masih dicari

Tim petugas gabungan bersama warga gotong-royong mengevakuasi korban longsor di Jalan Lintas Medan-Berastagi, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Rabu (27/11/2024). ANTARA/HO-BPBD Deli Serdang

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan ada tiga orang korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, yang hilang dan masih dalam pencarian tim petugas gabungan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat malam, mengatakan berdasarkan data yang diterima BNPB sampai dengan hari ini ada dua orang korban banjir bandang di Deli Serdang yang hilang dalam pencarian bernama Budi Utama Simanjuntak dan Gerge Barus.

BNPB mengkonfirmasi keduanya adalah bagian dari total 15 orang korban banjir bandang yang melanda Desa Martelu, Sibolangit, Deli Serdang, pada Sabtu (23/11). Empat orang lainnya ditemukan meninggal dunia dan sembilan orang luka-luka dan semuanya sudah berhasil dievakuasi oleh tim petugas gabungan.

Sementara ada satu orang korban hilang dan dalam pencarian akibat tanah longsor di Desa Sembahe, Deli Serdang yang terjadi pada Rabu (27/11) dini hari.

"Yang bersangkutan merupakan satu dari tujuh korban bencana tanah longsor ini, enam lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," kata dia.

Menurut dia, kedua rentetan peristiwa bencana itu terjadi setelah sebagian besar wilayah Sumatera Utara termasuk Kabupaten Deli Serdang diguyur hujan berintensitas deras dengan durasi yang panjang.

Tim petugas gabungan dari Basarnas, TNI, Polri dan dinas teknis Kabupaten Deli Serdang sudah menurunkan alat berat dan juga beberapa ekor anjing pelacak untuk membantu proses pencarian ketiga korban yang dilaporkan hilang tersebut.

Hanya saja, kata dia, lokasi bencana dengan kontur perbukitan itu menjadi sangat rentan akibat hujan masih terus mengguyur sampai saat ini sehingga cukup menyulitkan operasi pencarian yang dilakukan tim petugas gabungan. Ia menambahkan masih terputusnya akses jalan penghubung dan jalan lintas Medan-Berastagi juga mempengaruhi upaya evakuasi korban.*