Penderita DBD di Metro Bertambah

id demam berdarah dengue, DBD di Metro, pengasapan DBD

Penderita DBD di Metro Bertambah

Petugas melakukan fogging atau pengasapan guna memberantas nyamuk penyebab DBD. (Antaralampung)

Metro, Lampung (Antaranews Lampung) - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro dr Silfia Naharani mengatakan bahwa jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) Kota Metro sebanyak 65 kasus sepanjang Januari 2019.

"Naik lagi, dua minggu lalu berjumlah 60 kasus, sekarang menjadi 65 kasus DBD. Memang jumlahnya meningkat karena siklus lima tahunan," kata Silfia, di Metro, Lampung, Selasa.

Ia menjelaskan, di Kelurahan Yosodadi Metro paling banyak kasus DBD yakni 23 kasus, dikuti Kelurahan Iringmulyo sebanyak 14 kasus, Yosomulyo dan Hadimulyo Timur delapan kasus, dan Kelurahanm Banjarsari enam kasus.

"Di Puskesmas Purwosari yang cakupannya dua wilayah yakni Kelurahan Purwosari dan Purwoasri sebanyak dua kasus, Karangrejo tiga kasus, Kelurahan Metro dan Hadimulyo Barat tiga kasus," jelasnya.

Menurut dia, Kecamatan Metro Selatan menjadi wilayah yang jarang terjadi penyebaran DBD, karena jarak antarrumah di kecamatan tersebut masih cukup jauh.

"Dari dulu memang wilayah sana paling sedikit. Sejauh ini tidak ada yang dari sana. Kalaupun ada biasanya dari tempat umum seperti sekolah dan lainnya," katanya.

Menurut Silfia, Dinkes sudah melakukan penyuluhan mengenai penyakit DBD dan juga gerakan 4 M plus yakni menutup, menguras, mendaur ulang dan memantau jentik nyamuk.

"Kita sudah ada gerakan satu rumah satu jumantik. Jadi di setiap rumah itu, anggota keluarga yang menjadi juru pemantau jentik nyamuk," katanya.

Ia menambahkan, upaya fogging akan dilakukan ketika hasil penyelidikan dan pemantauan terjadi positif DBD.

"Tidak bisa sembarangan difogging. Harus dilakukan beberapa uji dulu. Kami juga mengimbau agar masyarakat Kota Metro untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Karena kalau masyarakat tidak ikut berperan aktif ya sama saja," tambahnya.

Pewarta :
Editor : Hisar Sitanggang
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.