Giliran Pelajar Pamerkan Karya Lukis dan Foto

id Lukisan, pameran, foto, SMA

Giliran Pelajar Pamerkan Karya Lukis dan Foto

Pameran karya terbaik para pelajar peserta Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) 2018 di Provinsi Lampung ini, bisa dinikmati dari Jumat (7/12) hingga Minggu (12/7), di Mal Kartini Bandarlampung. (FOTO: ANTARA Lampung/Ist)

Puluhan lukisan dan karya seni rupa kerajinan tangan serta karya foto terpajang dengan apik di Mal Kartini, Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung yang dapat dengan santai dan leluasa dinikmati oleh para pengunjung lalu-lalang di sekitarnya.

Pameran karya seni itu, lazimnya dihadirkan oleh para seniman profesional yang memang sehari-hari berkutat dengan kehidupan berkeseniannya.

 Namun kali ini, bukan pameran karya seniman profesional yang ditampilkan dan bisa memanjakan para pengunjung ini. Padahal, boleh jadi karya seni yang dipamerkan ini, juga tak kalah dengan hasil karya seniman profesional itu.    
    
Karya-karya yang terpajang dan mampu menyita perhatian pengunjung di tengah keramaian salah satu pusat belanja modern di ibu kota Provinsi Lampung ini, memang merupakan karya para siswa peserta Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) 2018 di Provinsi Lampung.  
    
Pameran karya terbaik para pelajar di Lampung ini, bisa dinikmati dari Jumat (7/12) hingga Minggu (12/7) mendatang.

Gelar karya ini melibatkan pelajar dari SMA Kristen Penabur Bandarlampung, SMA Tunas Harapan Bandarlampung, SMA Budaya Bandarlampung, SMAN 1 Gadingrejo dan SMK PGRI 1 Kedondong, Kabupaten Pesawaran.
 
Salah satu lukisan yang dipamerkan (Ist)

Puluhan karya yang dipajang itu, berupa karya lukis, fotografi, drawing, dan kriya (kerajinan tangan).

 Seniman lukis Lampung Salvator Yen Joenaidy mengatakan, program GSMS ini merupakan sebuah terobosan yang diharapkan bisa menghidupkan apresiasi kesenian di sekolah.

 "Langkah positif dari Kemendikbud ini harus diteruskan, ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya, sehingga memberi kesempatan kepada seniman untuk berbagi ilmu kepada para pelajar, sekaligus memberikan peluang sekolah lain untuk merasakan manfaat dari program ini," ujar Yen yang mengaku terlibat dalam program ini dan berkesempatan mengajar di SMA Kristen Penabur, Bandarlampung.

Menurut Yulius, seniman Lampung lainnya yang mengusung karya-karya siswa binaannya berbahan ampas kopi, program ini sangat baik untuk meningkatkan apresiasi siswa terhadap seni rupa sekaligus mengenal seniman di daerahnya.

"Saya senang sekolah dan siswa sangat merespons Program GSMS ini," ujar Yulius yang kebagian mengajar di SMAN 1 Gadingrejo, Pesawaran.

Bambang Suroboyo, seniman lukis Lampung menambahkan, para siswa SMA Harapan Bandarlampung lewat Program GSMS ini juga lewat karyanya bisa mengusung potensi lokal menyuarakan lingkungan sekaligus promosi wisata.

 "Saya mengajarkan para siswa untuk melukis gajah yang merupakan satwa maskot Lampung yang juga spesies langka dan dilindungi," ujar Bambang Suroboyo sambil menunjukkan puluhan karya siswanya dengan objek gajah berbagai gaya dan rupa.

Seniman peserta lainnya Ahmad Idham yang berkesempatan mengajar di SMA Budaya Bandarlampung mengatakan, Program GSMS ini memberikan kesempatan kepadanya untuk secara langsung berbagi ilmu dan berinteraksi dengan para siswa.

 "Ini sebuah pengalaman yang menarik sekaligus membanggakan. Siswa saya bisa berpameran di ruang publik," ujar seniman yang baru lulus dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini mengaku bangga bisa terlibat di dalamnya.

Seniman pegiat fotografi Danian Pratama melalui media fotografi mengajak siswanya untuk berinteraksi dengan lingkungan dan menyuarakannya.

"Lewat fotografi, siswa diajak untuk peduli dan merespons apa yang terjadi dalam gerak kehidupan. Saya senang ternyata meskipun di daerah, peminat fotografi di kalangan pelajar lumayan apresiatif," ujar Danian yang punya kesempatan berbagi ilmu di SMK PGRI 1 Kedondong.

Program GSMS yang diinisiasi Kemendikbud sejak tahun 2016 ini, di Lampung melibatkan 45 SMA/SMK dari Kota Bandarlampung, Metro, Kabupaten Pringsewu, Pesawaran, dan Lampung Selatan.  

    Temukan Jati Diri
   
 Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung Drs Sulpakar MM berkaitan Gelar Seni GSMS SMA/SMK se-Lampung untuk pementasan dan pameran menampilkan karya siswa dan siswi hasil pembelajaran Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) di Lampung ini, didampingi Kabid Kebudayaan Arie Mardie Effendi SSTP MM mengatakan, ada dua hal penting dalam Program GSMS ini.

 Pertama, katanya, harapannya para siswa dapat mengenali dan memahami terutama kesenian daerahnya, kemudian menemukan jati dirinya melalui pembelajaran seni.

 "Siswa diharapkan mendapat pengetahuan tentang kerja kreatif, sekaligus belajar proses kreatif seniman dalam berkarya," ujar Sulpakar.

 Yang kedua, lanjut Sulpakar, Program GSMS ini dikerjakan dalam waktu yang terbatas, tidak bertujuan muluk-muluk mencetak siswa jadi seniman. "Tetapi melalui program ini, apresiasi siswa terhadap kesenian makin meningkat dan juga sebagai wahana penguatan karakter siswa," kata Sulpakar pula.

Kabid Kebudayaan Disdikbud Lampung Ari Mardie menambahkan, Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah ini harus dipahami bukan sekadar mengajarkan kesenian hanya sebagai sebuah proses kreatif kepada para siswa, tetapi juga sebagai wahana penguatan karakter melalui penanaman dan penyerapan nilai-nilai positif yang terkandung dalam kesenian itu.

"Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah ini diselenggarakan agar siswa memahami dan dapat mengasah kepekaan terhadap nilai-nilai positif, seperti nilai kejujuran, keberanian, solidaritas, dan kebhinekaan," ujar Arie Mardie.

Penanggung jawab kegiatan yang juga Kasie Kesenian Disdikbud Lampung Hari W Jayaningrat SSos MM menyatakan Program GSMS ini mendapat respons positif dari para seniman, sekolah dan para siswa.

  Menurutnya, Program GSMS yang digelar Kemendikbud melalui Disdikbud Provinsi Lampung berjalan lancar.

Keberhasilan GSMS ini kami rayakan dengan pementasan dan pameran bersama berupa pentas teater, seni tari, seni musik, pemutaran film dan pameran seni rupa, katanya lagi.

 "Kami sengaja menggelar pementasan ini di ruang publik, agar karya siswa bisa dinikmati masyarakat luas. Selain itu, juga mengapresiasi karya para siswa dan seniman yang sudah terlibat dalam program ini," ujar Hari pula.

Hari Jayaningrat berharap GSMS ini bisa memberikan semangat dan energi untuk mendorong menjadikan generasi muda ke depan berkarakter sekaligus menjaga maruah kebudayaan Indonesia.

"Melalui Program GSMS ini diharapkan muaranya akan lahir generasi muda yang kreatif, berkarakrter sekaligus bermartabat," kata Hari lagi.

Apalagi saat ini, ketika umumnya generasi milenial lebih banyak disibukkan dengan aktivitas individual mereka, seperti berinteraksi dengan gawai (gadget) di media sosial, sehingga mengurangi aktivitas pembelajaran maupun interaksi sosial dengan lingkungan sekitar, termasuk mengurangi waktu pembelajaran.

Aktivitas individual itu bila dibiarkan akan cenderung membuat mereka menjadi egois dan tak peduli dengan sekitarnya, menjadi faktor pelemahan mencapai karakter generasi muda yang ideal seperti diharapkan.

Karena itu, Program GSMS ini diharapkan memberikan alternatif menarik bagi para siswa menjalani aktivitas kreatif untuk dapat mencurahkan bakat dan minatnya pada seni rupa, fotografi, dan seni kriya ini.

 Kekhawatiran banyak pihak atas aktivitas pelajar cenderung semaunya sendiri, enggan diatur-atur, 'cuek' atau masa bodoh, hingga banyak yang terjebak perilaku menyimpang kenakalan siswa seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba, berpacaran melampaui batas, aksi pornografi, dan tindakan negatif lainnya, diharapkan perlahan tapi pasti dapat dibendung secara signifikan.

Saat ini, diperlukan berbagai upaya mengajak para siswa, generasi milenial ini, untuk tertarik pada beragam kegiatan positif dapat mencurahkan energi dan semangat muda mereka secara berguna, sehingga menjadi generasi yang unggul, pintar, cerdas sekaligus sopan dan santun berakhlak terpuji, serta selalu kreatif dan mampu hidup mandiri di tengah masyarakat.

Generasi milenal yang juga kreatif dan apresiatif atas karya seni, khususnya di Lampung, diharapkan akan tercipta pula melalui Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah ini.