Bandarlampung (ANTARA) - Sanggar Seni Lampung Ornamen dan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) VII Wilayah Lampung-Bengkulu menggelar pameran seni rupa "Pamer Pamor", di Gedung Dewan Kesenian Lampung, Komplek PKOR Way Halim, Bandarlampung, pada 29 November-4 Desember 2025.
"Kegiatan pemeran dalam Program Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan ini, mendapat dukungan penuh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung serta Dewan Kesenian Lampung," kata Ketua Panitia Pameran Seni Rupa "Pamer Pamor" Damsi Tarmizi di Bandarlampung, Jumat.
Ia juga menyebutkan berbagai rangkaian kegiatan pada pameran seni rupa tersebut, yakni lomba mewarnai dan melukis kategori anak-anak pada Sabtu (29/11). Lalu, workshop, kegiatan melukis on the spot, dan lomba melukis pada Minggu (30/11), terakhir sarasehan di Kamis (4/12).
Damsi menjelaskan karya seni harus punya "pamor" punya daya pukau, dan daya ganggu.
"Peserta dari sejumlah provinsi, seperti Kalimantan Timur, Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Barat akan ikut menyemarakkan pameran ini," ujar Damsi.
Menurut dia, Pamer Pamor merupakan konsep yang sangat kuat menampilkan sesuatu yang berbeda sebagai penanda sebuah karya seni dengan kebebasan berekspresi, memberikan ruang-ruang ekspresi bagi perupa yang berdomisili di Provinsi Lampung maupun di luar provinsi ini.
Damsi Tarmizi menjelaskan kekuatan gaya, garis, warna dan corak, konsep yang kuat secara metafora dengan pendekatan karya-karya kekinian akan melahirkan penampang karya (struktur internal karya seni rupa) dengan memvisualkan pamor dari karya karya seni tersebut.
"Indah belum tentu indah, tidak indah belum tentu tidak indah tergantung dari sudut pandang dan perspektif apa yang kita lihat, karya seni sejatinya harus berani dan berani tampil beda, karya seni harus punya sikap dan melawan, mempunyai nilai pembeda, seni bukan hanya untuk menyenangkan semua orang tetapi tentang kekuatan personal yang paling jujur dan paling otentik dari dalam seorang perupa," tambah perupa Lampung itu.
