Pelaku Teror Ini Mengaku Pekerja Ekspedisi

id Teroris Ciputat Terkait Penembakan Polisi

Tangerang (Antara Lampung) - Dayat, salah satu teroris yang tewas saat penggerebekan oleh Tim Densus 88 di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, pernah mengaku bekerja sebagai kurir ekspedisi.
        
"Pak Dayat disini mengaku kerja sebagai kurir ekspedisi di wilayah Cipulir," kata Poltak Samuel Marpaung, warga Rempoa.
        
Dijelaskannya, Dayat bersama rekannya selalu berangkat kerja pukul 9 pagi dan pulang pukul 10 malam bahkan hingga tengah larut malam.
       
Saat berada di rumah, Dayat bersama rekannya selalu berada di dalam kontrakan dan tidak pernah bersosialisasi bahkan berbincang.
       
Akibatnya, warga setempat tidak pernah mengetahui aktivitasnya dan identitasnya secara jelas. Kecuali pemilik kontrakan yakni, Wito.
        
"Di rumah kontrakan hanya ada saat pagi dan malam hari saja. Kalaupun ada di rumah, pintu rumah kontrakan selalu tertutup rapat," katanya.
       
Bahkan, warga pernah berupaya untuk berbicara dan melihat dalam rumah kontrakan tetapi tak pernah diizinkan.
        
Kedua teroris tersebut pun hanya membuka sedikit jendela rumah kontrakan meski kondisinya sangat minim udara dan panas.
        
"Saya juga bingung, padahal di dalam kontrakan itu sangat panas. Tetapi, mereka sangat kuat berada di dalamnya," ujar Metia, yang tinggal bersebelahan dengan Dayat.
           
Sebelumnya, lima anggota Densus 88 Antiteror menggerebek rumah kontrakan milik terduga teroris di Jalan Delima I, RT 8/2 No. 9, Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, Rabu.
        
Informasi yang diperoleh menyebutkan rumah kontrakan tersebut dihuni Dayat Kacamata yang telah tewas saat penggerebekan di Kampung Sawah. Di dalam rumah kontrakan itu Dayat Kacamata bersama rekannya diduga meracik atau membuat bom.
        
Penggeledahan rumah kontrakan di Rempoa, merupakan pengembangan dari penggerebekan teroris di di Jalan KH Dewantoro Gang H Hasan RT 04/07 Kampung Sawah.
       
Dari penggerebekan kelompok teroris di Kampung Sawah, enam orang dinyatakan tewas setelah baku tembak dengan Densus 88 dan satu orang ditangkap hidup - hidup.