Bandarlampung (ANTARA) - EMC Healthcare, anak perusahaan dari EMTEK Group, menerapkan sistem informasi kesehatan terpadu, InterSystems TrakCare, di delapan rumah sakit untuk memperkuat layanan kesehatan kepada para pasien serta mendukung pemanfaatan layanan digital bagi industri kesehatan.
Sistem catatan medis elektronik (EMR) yang terpusat ini telah diimplementasikan di Rumah Sakit Alam Sutera, EMC Tangerang, Grha Kedoya, EMC Pulomas, EMC Sentul, EMC Cikarang, EMC Pekayon, dan EMC Cibitung.
Direktur TI di EMC Healthcare Wildan Djohany dalam pernyataan di Bandarlampung, Rabu, menyatakan transformasi digital ini memberikan pengalaman perawatan lebih baik berkelas dunia bagi pasien sekaligus meningkatkan efisiensi operasional rumah sakit.
"Pasien dapat membuat janji melalui WhatsApp yang langsung terhubung dengan EMR TrakCare, memeriksa ketersediaan dokter, dan menerima barcode untuk proses pendaftaran saat tiba di rumah sakit. Selain itu, pasien juga mendapatkan notifikasi WhatsApp untuk mengingatkan janji temu dan mempercepat layanan di apotek," ujarnya.
Dengan layanan sepenuhnya digital, ia menambahkan, pasien tidak hanya merasakan kemudahan, tetapi juga menciptakan proses yang lebih efisien di seluruh rumah sakit. Grup rumah sakit swasta ini turut mengharapkan adanya peningkatan efisiensi karena standar proses telah didukung oleh teknologi digital.
"TrakCare memungkinkan kami untuk memiliki proses yang lebih terstandarisasi dan efisien. Tim medis kami kini lebih terbuka terhadap digitalisasi. Mereka mengerti bagaimana menyederhanakan proses dan informasi pasien yang tercatat menjadi lebih terstruktur dan mudah diakses," ungkap Djohany.
Dengan TrakCare, catatan medis pasien dapat diakses dengan cepat dan aman oleh tenaga medis yang berwenang. Hasilnya, sistem ini mengurangi risiko kesalahan atau keterlambatan dalam proses penerimaan, laboratorium, radiologi, apotek, dan departemen bedah karena semuanya terintegrasi dalam satu sistem yang sama.
Selain itu, informasi penting seperti alergi dan pengobatan pasien kini mudah dicatat dan diakses, serta terdapat dukungan keputusan klinis untuk mengurangi kemungkinan kesalahan dalam pemberian resep. Sistem identifikasi pasien dan obat menggunakan barcode juga membantu meminimalkan kesalahan.
Keunggulan interoperabilitas TrakCare juga memungkinkan EMC mengintegrasikan sistem informasi kesehatan dengan sistem lainnya sehingga memberikan pengelolaan perawatan dan operasional yang lebih efisien. Sebagai contoh, pencatatan otomatis tanda vital pasien yang terintegrasi dalam sistem EMR ini dapat meningkatkan keselamatan pasien.
EMC Healthcare menyadari pentingnya mematuhi regulasi pemerintah terkait interoperabilitas data kesehatan. Oleh karena itu, sistem TrakCare mendukung kepatuhan terhadap mandat pemerintah Indonesia yang mengharuskan fasilitas kesehatan mengadopsi EMR dan terintegrasi dengan platform SATUSEHAT dari Kementerian Kesehatan.
Grup juga turut mengembangkan aplikasi mobile yang memanfaatkan API TrakCare, sehingga memungkinkan pasien mengakses informasi EMR seperti hasil tes, janji temu, dan pendaftaran. Aplikasi ini akan terus dikembangkan untuk memberikan lebih banyak layanan, termasuk panggilan ambulans dan pelacakan lokasi serta waktu kedatangannya.
Direktur Utama InterSystems untuk Asia Pasifik Luciano Brustia menambahkan bermitra dengan EMC Healthcare telah memberikan InterSystems pengalaman yang luar biasa dalam inovasi teknologi digital.
"Kecepatan peluncuran sistem kami di setiap rumah sakit mencerminkan standar kelas dunia dan berperan besar dalam pertumbuhan EMC Healthcare yang pesat. Kami sangat terkesan dengan komitmen semua pihak, mulai dari eksekutif hingga staf di lapangan, yang bekerja sama dengan InterSystems sebagai satu tim," pungkasnya.