Bandarlampung (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Bandarlampung, meraih penghargaan Askara Abinawa dari Paguyuban Ibu Pemasyarakatan (Pipas) terkait pengolahan sabut kelapa oleh warga binaan setempat.
Kalapas Rajabasa Saiful Sahri mengatakan, pemghargaan diberikan oleh Penasihat Utama Pipas, Anna Reynhard bertepatan pada puncak peringatan HUT ke-20 Pipas.
"Kami bersyukur atas penghargaan terkait pembinaan kemandirian pengolahan sabut kelapa ini," katanya di Bandarlampung, Kamis.
Dia melanjutkan penghargaan tersebut merupakan suatu apresiasi terhadap inovasi dan kreativitas tanpa batas dibalik tembok jeruji besi dengan kerajinan serabut kelapa. Serabut kelapa tersebut, lanjut dia, di ubah menjadi produk bernilai ekonomis sehingga dapat menembus pasar ekspor melalui kerjasama PT Agri Lestari Nusantara sebagai pihak yang ikut andil dalam pelaksanaan pembinaan kemandirian terhadap warga binaan.
"Dalam membina warga binaan terhadap inovasi dan kreativitas nya, saya harap kegiatan ini dapat memberikan dampak yang positif kepada warga binaan," kata dia.
Ia menambahkan pengolahan serabut kelapa tersebut menjadi produk bernilai ekonomis merupakan kerja sama pihak Lapas dengan PT Agri Lestari Nusantara dan sudah melakukan ekspor sebanyak 4 kali dengan negara tujuan yang berbeda.
"Saya bangga kepada seluruh jajaran yang telah bahu membahu membangun kerja sama. Sekali lagi saya ucapkan kepada pihak yang terlibat terutama kepala kantor wilayah yang telah memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan positif ini," katanya.
Olahan sabut kelapa napi Lapas Rajabasa raih penghargaan dari Pipas
Penerimaan penghargaan olahan narapidana Lapas Rajabasa. (ANTARA/HO)
