Pembakar lahan di OKI Sumsel ditangkap polisi

id sumsel,kayuagung,pembakar lahan,karhutla,polres oki

Pembakar lahan di OKI Sumsel ditangkap polisi

Aparat Kepolisian menangkap pelaku yang sengaja membakar lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan, Senin (18/9/2023). (ANTARA/Ist)

Lahan milik pelaku ini seluas satu hektare dan terbakar seperempat hektare dan rencananya oleh pelaku hendak ditanami pisang, ucapnya
Palembang (ANTARA) - Aparat kepolisian menangkap pelaku pembakar lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Senin.

Kasatreskrim Polres OKI AKP Jatrat Tunggal di Kayuagung, Senin, mengatakan pelaku berinisial H (65) warga Dusun 1 Desa Air Itam, Kecamatan Jejawi, Kabupaten OKI.

Ia menjelaskan saat itu anggota Polsek Jejawi sedang melakukan patroli, di mana saat itu ada warga yang sedang melakukan pemadaman api di lahan yang luasnya mencapai seperempat hektare.

"Barulah anggota menanyakan kepada warga, apa penyebab lahan tersebut terbakar. Ternyata lahan itu dibakar pelaku dengan menggunakan korek api gas. Aksi pelaku membuka lahan dengan cara membakar pada Sabtu 16 September 2023, pukul 12.00 WIB," jelasnya.

Menurut pengakuan pelaku kepada penyidik, pelaku sebelumnya telah mengumpulkan ranting kayu dan rumput yang telah dibersihkan sejak tahun lalu dan dibakar menggunakan korek api.Kemudian, api yang membakar ranting kayu dan rumput menyebar di areal lahan karena hembusan angin sehingga api membesar dan tidak bisa dipadamkan, di mana pelaku sebelumnya sempat memadamkan api dengan dua botol air minum.

Namun, kebakaran lahan terus berlanjut karena sudah membesar sehingga membuat pelaku memanggil warga untuk memadamkan.

"Lahan milik pelaku ini seluas satu hektare dan terbakar seperempat hektare dan rencananya oleh pelaku hendak ditanami pisang," ucapnya.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 108 juncto Pasal 69 ayat (1) huruf b UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan ancaman pidana penjara 10 tahun dan denda senilai Rp10 miliar.