Petugas tol Kayuagung paksa bus asal Medan putar balik

id bus,bus pelangi,bus pelangi asal medan,larangan mudik,bus putar balik,COVID-19 ,gerbang tol kayuagung,tol kayuagung

Petugas tol Kayuagung paksa bus asal Medan putar balik

Petugas menghentikan Bus AKAP Pelangi di Gerbang Tol Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Senin (18/5). (ANTARA/HO/20)

Kayuagung (ANTARA) - Petugas pengamanan di Gerbang Tol Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan menghentikan bus antar kota antar provinsi (AKAP) Pelangi asal Medan karena nekat ingin mengantarkan penumpang ke Jawa, Senin.

Penghentian oleh petugas Pos Chek Poin Pengamananan Operasi Ketupat Musi 2020 Gerbang bersama petugas dari Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten OKI ini untuk menjalankan aturan larangan mudik oleh pemerintah.

Kepala Dinas Perhubungan OKI Antonio Ramadhan mengatakan, petugas gabungan menyuruh bus putar balik lantaran penumpang maupun kendaraan tidak memiliki kelengkapan dokumen perjalanan di masa pandemi COVID-19.

“Petugas menghentikan bus yang nekat melintas karena tidak ada kelengkapan dokumen. Kami minta putar balik,” kata dia.

Anton menjelaskan, kebijakan itu dilaksanakan berdasarkan Surat Edaran (SE) Ketua Gugus Tugas Covid-19 Nasional nomor 4 tahun 2020 tentang kriteria pembatasan perjalanan orang dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 dan Peraturan Menteri Perhubungan nomor 25 tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi selama masa Mudik Idul Fitri tahun 1441 H.

Berdasarkan aturan itu pemkab mengintensifkan penjagaan di 6 check poin jalur darat maupun jalur sungai yang ada di Kabupaten OKI.

Untuk pos cek point jalan raya lokasinya di gerbang tol pedu, gerbang tol Kayuagung dan wilayah Mesuji.

Sedangkan pos dermaga sungai lokasinya di Tulung Selapan, dermaga Sungai Lumpur dan dermaga Sungai Baung Air Sugihan.

Anton juga mengimbau masyarakat OKI di perantauan agar menunda mudik lebaran selama masa pandemi COVID-19.

"Dengan tidak mudik kita dapat mengurangi penyebaran COVID-19, bagi masyarakat yang terpaksa melakukan perjalanan agar tetap mengikuti protokoler kesehatan,” kata dia.