Pangkalpinang (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menyalurkan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada anak-anak stunting di Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sebagai komitmen perusahaan membantu pemerintah daerah memerangi stunting.
"Kami berharap melalui kegiatan ini, kita dapat menciptakan generasi-generasi penerus bangsa yang berkualitas dan tentunya merdeka dari stunting," kata Area Manager Communication, Relation dan CSR Pertamina Regional Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan bantuan PMT ini diberikan kepada 50 keluarga dari berbagai kelurahan di Kota Pangkalpinang dan merupakan anak tergolong stunting dengan latar belakang ekonomi keluarga yang kurang mampu.
Adapun bantuan yang diberikan yaitu berupa madu hasil budidaya Lebah Trigona oleh kelompok Aok Bee Farm, karena madu dipercaya sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain itu, diberikan pula bantuan berupa Virgin Coconut Oil (VCO), biskuit blondo, dan makanan lain sebagai pelengkapnya.
"Selain di Kota Pangkalpinang, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel juga telah melakukan program penanganan stunting di wilayah Palembang dan Jambi dengan total sebanyak 306 orang," katanya.
Menurut dia program ini juga menjadi salah satu bentuk komitmen Pertamina dalam mendukung program pemerintah mengenai percepatan penanganan stunting. Dimana Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia, maka sangat penting bagi kita untuk turut melakukan berbagai aksi untuk mencapai angka penurunan stunting sebesar 14 persen di 2024.
"Selama ini gizi buruk terutama bagi balita menjadi ssatu masalah kesehatan yang masih dapat ditemui di Indonesia terutama pada keluarga dengan tingkat ekonomi yang rendah," katanya.
Ia menambahkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia prevalensi balita stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen pada 2022. Stunting sendiri merupakan kondisi gagal pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama.
"Mudah-mudahan melalui kegiatan ini, kita dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) ke 2 dan 3 berupa tanpa kelaparan dan kehidupan sehat dan sejahtera," katanya. ***3***
Berita Terkait
Gibran sebut daerah padat penduduk dapat atensi khusus
Jumat, 26 April 2024 12:23 Wib
Konsumsi ikan sarden atau teri cegah 750 ribu kematian pada 2050
Selasa, 23 April 2024 10:54 Wib
Kepala BKKBN sebut audit kasus penting untuk telusuri penyebab stunting
Kamis, 4 April 2024 21:18 Wib
BKKBN: Angka stunting 2023 berdasarkan SKI sebesar 21,5 persen
Kamis, 4 April 2024 13:54 Wib
BKKBN Lampung siap bangun sinergi guna cegah stunting
Selasa, 2 April 2024 22:35 Wib
Konsumsi makanan lokal kaya protein hewani cegah stunting
Jumat, 23 Februari 2024 21:15 Wib
Kepala BKKBN sebut perhatian terhadap keluarga wujudkan Generasi Emas 2045
Senin, 19 Februari 2024 19:01 Wib
Ganjar banyak sebut soal bansos hingga "stunting"
Senin, 5 Februari 2024 7:05 Wib