Bandarlampung (ANTARA) - PT PLN (Persero) mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk beralih ke kendaraan listrik yang terbukti operasionalnya lebih murah.
Ini merupakan komitmen PLN dalam mendukung program transisi energi pemerintah sekaligus mendorong ekonomi masyarakat untuk terus berkembang.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, salah satu alasan pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) karena sektor ini sangat strategis untuk pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, pemerintah akan memprioritaskan para pengusaha kecil dan menengah untuk mendapatkan bantuan dan insentif Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang pemerintah sediakan.
Sementara ini, bantuan diberikan untuk pembelian motor listrik baru dan konversi kendaraan BBM ke listrik dengan nominal bantuan sebesar Rp7 juta. Dengan total target 250 ribu unit di tahun 2023, Luhut menekankan bahwa para pengusaha kecil dan menengah akan menjadi prioritas penerima bantuan.
"Hal ini dimaksudkan agar pengguna motor listrik untuk mendorong produktivitas dan efisiensi pelaku UMKM. Sehingga program ini tidak hanya didorong oleh peningkatan efisiensi energi, tetapi juga peningkatan ekonomi," ungkap Luhut.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mendukung penuh langkah pemerintah memberikan bantuan pelaku UMKM untuk bisa mendapatkan kendaraan listrik. Dalam hal ini PLN juga telah melakukan upaya serupa dengan memberikan bantuan hingga 134 unit kendaraan listrik untuk pelaku UMKM di berbagai daerah di tahun 2021-2022.
"Kendaraan listrik sangat ekonomis. Dibandingkan dengan yang berbahan bakar BBM, hematnya bisa mencapai 75 persen. Artinya, ini juga bergeser dari energi impor yang mahal ke energi domestik yang lebih murah," jelas Darmawan.
Keuntungan tersebut dibuktikan oleh seorang pengusaha olahan lemon di Bandung, Astrid. Pegiat UMKM dengan merek Lemon Bandung tersebut mengalami peningkatan omset begitu menggunakan bantuan motor listrik PLN untuk menjajakan produknya.
Astrid menceritakan, motor listrik (molis) sangat membantu penjualan produknya. Sebelum itu ia bilang hanya mampu menjual di kisaran 10 kilogram (kg) seminggu, dibandingkan saat ini yang mencapai 40-50 kg.
"Molis menaikkan kelas kami sebagai UMKM. Sebagai alat transportasi, tampilannya unik dan menjadi daya tarik. Biaya _charging_ pun sangat murah, cuma dengan Rp 20 ribu saya bisa bolak-balik jualan hingga 8 kali," jelas Astrid.
Pengalaman menghemat operasional juga dialami oleh Direktur Bank Sampah Sekumpul Dewi Heldayati. Bahkan Molis yang diberikan PLN juga sangat efisisen karena mampu mengangkut hingga 500 kg sampah.
Menurut penuturan Dewi, molis memiliki desain yang lebih aman dan nyaman dibandingkan dengan gerobak motor roda tiga biasa. Untuk sekali _charger_ seharga Rp 5 ribuan, ia bisa menempuh jarak lebih dari 60 km.
"Molis sangat membantu dalam mengurangi pengeluaran operasional karena murah dan efisien. Dengan bimbingan PLN, kami terus berkembang dan semakin dipercaya," tutur Dewi.
Berita Terkait
Terjatuh, Marquez ungkap ada masalah rem
Senin, 15 April 2024 8:05 Wib
Pertamina Lubricants buka peluang pembalap muda masuk VR46 Riders Academy
Rabu, 17 Januari 2024 22:57 Wib
Aleix Espargaro salip Francesco Bagnaia menangi Moto GP Inggris
Senin, 7 Agustus 2023 5:20 Wib
Bastianini tak patah semangat kejar posisi puncak MotoGP 2022
Senin, 17 Oktober 2022 14:19 Wib
Jokowi berencana saksikan langsung MotoGP Mandalika
Minggu, 20 Maret 2022 11:44 Wib
Mandalika dinilai penuhi kualifikasi dunia setelah top speed di atas target
Kamis, 17 Februari 2022 14:27 Wib
Ministry readies four sea lanes for 2022 Moto Pertamina GP of Indonesia
Kamis, 17 Februari 2022 6:00 Wib
Wakil Presiden dukung Mario Suryo Aji di Moto3 GP 2022
Sabtu, 22 Januari 2022 15:28 Wib