Bandarlampung (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berkomitmen kuat menjalankan bisnis yang berkelanjutan melalui penerapan model bisnis yang sejalan dengan konsep green management, green port dan green shipping sebagai upaya menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan sebagai BUMN yang mengoperasikan prasarana dan sarana angkutan terbanyak, yakni 213 unit kapal dan 36 unit pelabuhan yang melayani 311 lintasan di seluruh Indonesia maka ASDP mulai menggalakkan konsep green management, green port maupun green shipping dalam setiap proses bisnis yang dijalankan baik di lingkungan kantor pusat, cabang, kapal dan pelabuhan."Komitmen ini turut dipengaruhi kebijakan "hijau" yang kini semakin banyak diadopsi perusahaan berdasarkan berberdasakan kebijakan ternasional maupun nasional. Kita buktikan, ASDP dapat berkontribusi lebih besar dalam menjaga kelestarian lingkungan di sekitar wilayah operasional kita sekaligus bentuk kontribusi perusahaan mendukung target Indonesia mencapai karbon netral (net zero emission/NZE) pada 2060 atau dapat lebih cepat,"
ASDP senantiasa menjaga kelestarian lingkungan hidup guna mewujudkan green management atau pengelolaan perusahaan yang berwawasan lingkungan baik dari sisi kualitas udara yang menjadi lebih baik, penggunaan energi yang lebih efisien, dan pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
Ia merinci dari sisi menjaga kualitas udara, upaya ASDP mewujudkan green management antara lain dengan melakukan tes udara di tempat kerja baik outdoor maupun indoor di Kantor Pusat, Cabang Merak, dan Cabang Bakauheni.
Selanjutnya, ASDP juga menjalankan program penanaman pohon baik di dalam maupun luar daerah operasi perusahaan dengan tanaman yang mampu menyerap O2; penggunaan AC dengan refrigerant (zat pendingin) yang ramah lingkungan; dan penggunaan alat pemadam api ringan (APAR) dengan zat pemadam non-halon.
Di sisi penggunaan energi yang lebih efisien, ASDP telah melakukan sejumlah langkah antara lain penggunaan energi ramah lingkungan; melakukan pengelolaan terhadap bahan perusak ozon (BPO) atau ozone depleting substances (ODS); dan penerapan lampu LED untuk gedung dan kantor.
"Sedangkan, untuk pengelolaan limbah secara berkelanjutan, ASDP telah melakukan pengelolaan limbah baik padat atau sampah serta limbah B3 atau bahan berbahaya dan beracun secara terpadu dan terintegrasi," ujarnya.
Tidak ketinggalan, menurut Shelvy, dari sisi kebijakan, ASDP juga telah banyak melakukan upaya-upaya guna mewujudkan green management. Kebijakan tersebut seperti mengendalikan dan memonitoring sertifikasi dalam pemenuhan persyaratan kelayakan gedung terhadap kesiapan menghadapi keadaan darurat meliputi sertifikasi penangkal petir, genset, lift, instalasi proteksi kebakaran, APAR, hidran, dan listrik.
Lalu, membuat laporan pengelolaan lingkungan untuk Cabang Merak, Cabang Bakauheni, dan Kantor Pusat; meminimalkan dampak negatif bagi lingkungan dengan memaksimalkan prinsip 3R atau reduce, reuse, and recycle; menyusun rencana pengelolaan atau pemantauan lingkungan dan program tanggung jawab sosial berdasarkan studi analisis mengenai dampak lingkungan (amdal); dan penghematan kertas dengan berbagai program yaitu penyebaran surat menyurat internal yang dulunya menggunakan faksimili dan beralih ke jaringan internet.
"ASDP juga telah mengeluarkan kebijakan berupa kampanye kepada karyawan untuk hemat energi di antaranya mematikan lampu, komputer, dan peralatan listrik saat jam istirahat dan pulang kerja serta penerapan paperless untuk mengurangi penggunaan kertas dengan menerapkan budaya two-sided dalam mencetak hasil kerja dan menyimpan data secara digital," pungkas Shelvy.
Adv