Suku Anak Dalam kibarkan Merah Putih di Taman Nasional Bukit Duabelas
Anak-anak bisa bersekolah, merdeka dari kebodohan, semangat ini penting untuk terus ditumbuhkan, supaya Orang Rimba bisa menghadapi perubahan yang terus terjadi, kata Anggun
Jambi (ANTARA) - Gema peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik pada 2022 ini juga terasa sampai ke pedalaman seperti yang dilakukan Orang Rimba atau Suku Anak Dalam (SAD) di Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) Kabupaten Sarolangun, Jambi.
"Kelompok Tumenggung Grip melakukan upacara bendera HUT RI di halaman Kantor Lapangan Komunitas Konservasi Indonesia Warsi (KKI Warsi), yang sekaligus berfungsi sebagai tempat tinggal dan tempat belajar anak-anak rimba di pinggir Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) Desa Bukit Suban, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi," kata Humas KKI Warsi, Sukmareni, melalui rilis media di Jambi, Rabu (17/8).
KKI Warsi adalah sebuah lembaga nirlaba yang melakukan kegiatan pendampingan masyarakat di dalam dan sekitar hutan. Wilayah kegiatannya meliputi Sumatera, Kalimantan dan Papua.
KKI Warsi didirikan pertama kali sebagai lembaga jaringan dengan nama Yayasan Warsi (Warung Informasi Konservasi) berkedudukan di Jambi pada bulan Desember 1991.
Mereka sejak pagi sudah bersiap mengikuti upacara bendera, anak-anak hingga orang tua termasuk induk-induk yang menggendong anaknya turut serta.
Betuah yang bertindak sebagai pemimpin upacara segera merapikan barisan. Semua turut aba-aba Betuah. Melandai, pelajar kelas 3 SD, Menalang (kelas 3 SD) dan Ngambur (kelas 2 SD) mengambil tempat. Ketiganya bertugas sebagai pengibar bendera Merah Putih dan tampak juga murid-murid SD 191 Pematang Kabau ini terlihat begitu bersemangat.
Menalang tersenyum bangga kala bendera Merah Putih terlipat rapi di tangannya. Ketika tiba acara pengibaran bendera ketiganya berjalan tegap menuju tiang bendera yang terbuat dari sebatang bambu. Ia mengulurkan bendera, disambut oleh Melandai dan Ngambur yang mengikatkannya ke tali.
Selesai mengikat bendera, Menalang merentang bendera, dengan aba-aba Betuah peserta upacara memberi hormat ke bendera sekaligus menyanyikan lagu Indonesia Raya sedangkan Melandai dan Ngambur mengerek bendera hingga berkibar sempurna.
Anggun Nova Sastika dari KKI Warsi yang bertindak sebagai pembina upacara memberi semangat ke peserta upacara.
Ia mengatakan peringatan HUT Kemerdekaan seperti itu adalah menguatkan kembali semangat perjuangan, khususnya bagi Orang Rimba.
"Jika dulu para pejuang, dengan tetes darah dan keringat berupaya untuk lepas dari penjajah, kini perjuangan itu masih harus dilanjutkan. Bedanya tidak lagi mengusir penjajah tetapi kemerdekaan untuk meraih harkat dan martabat hidup yang lebih baik," katanya.
Orang Rimba punya sumber penghidupan yang jelas dan berkelanjutan, merdeka dari kemiskinan.
“Anak-anak bisa bersekolah, merdeka dari kebodohan, semangat ini penting untuk terus ditumbuhkan, supaya Orang Rimba bisa menghadapi perubahan yang terus terjadi,” kata Anggun.
Upacara peringatan Hari Kemerdekaan itu merupakan tradisi yang sudah dilangsungkan di kantor lapangan KKI Warsi.
Dengan dibantu sejumlah mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi (FKM UNja) yang sedang melakukan penelitian, dirancang peringatan HUT Kemerdekaan ini. Upacara peringatan HUT Kemerdekaan merupakan bentuk pendidikan bela negara bagi Orang Rimba, suku yang tinggal di dalam hutan.
“Kita terus berupaya untuk mendekatkan Orang Rimba dengan pendidikan, karena pendidikanlah yang akan menjembatani atau sebagai bentuk adaptasi Orang Rimba dengan perubahan ruang hidup mereka,” kata Fasilitator Pendidikan KKI Warsi, Diva.
"Kelompok Tumenggung Grip melakukan upacara bendera HUT RI di halaman Kantor Lapangan Komunitas Konservasi Indonesia Warsi (KKI Warsi), yang sekaligus berfungsi sebagai tempat tinggal dan tempat belajar anak-anak rimba di pinggir Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) Desa Bukit Suban, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi," kata Humas KKI Warsi, Sukmareni, melalui rilis media di Jambi, Rabu (17/8).
KKI Warsi adalah sebuah lembaga nirlaba yang melakukan kegiatan pendampingan masyarakat di dalam dan sekitar hutan. Wilayah kegiatannya meliputi Sumatera, Kalimantan dan Papua.
KKI Warsi didirikan pertama kali sebagai lembaga jaringan dengan nama Yayasan Warsi (Warung Informasi Konservasi) berkedudukan di Jambi pada bulan Desember 1991.
Mereka sejak pagi sudah bersiap mengikuti upacara bendera, anak-anak hingga orang tua termasuk induk-induk yang menggendong anaknya turut serta.
Betuah yang bertindak sebagai pemimpin upacara segera merapikan barisan. Semua turut aba-aba Betuah. Melandai, pelajar kelas 3 SD, Menalang (kelas 3 SD) dan Ngambur (kelas 2 SD) mengambil tempat. Ketiganya bertugas sebagai pengibar bendera Merah Putih dan tampak juga murid-murid SD 191 Pematang Kabau ini terlihat begitu bersemangat.
Menalang tersenyum bangga kala bendera Merah Putih terlipat rapi di tangannya. Ketika tiba acara pengibaran bendera ketiganya berjalan tegap menuju tiang bendera yang terbuat dari sebatang bambu. Ia mengulurkan bendera, disambut oleh Melandai dan Ngambur yang mengikatkannya ke tali.
Selesai mengikat bendera, Menalang merentang bendera, dengan aba-aba Betuah peserta upacara memberi hormat ke bendera sekaligus menyanyikan lagu Indonesia Raya sedangkan Melandai dan Ngambur mengerek bendera hingga berkibar sempurna.
Anggun Nova Sastika dari KKI Warsi yang bertindak sebagai pembina upacara memberi semangat ke peserta upacara.
Ia mengatakan peringatan HUT Kemerdekaan seperti itu adalah menguatkan kembali semangat perjuangan, khususnya bagi Orang Rimba.
"Jika dulu para pejuang, dengan tetes darah dan keringat berupaya untuk lepas dari penjajah, kini perjuangan itu masih harus dilanjutkan. Bedanya tidak lagi mengusir penjajah tetapi kemerdekaan untuk meraih harkat dan martabat hidup yang lebih baik," katanya.
Orang Rimba punya sumber penghidupan yang jelas dan berkelanjutan, merdeka dari kemiskinan.
“Anak-anak bisa bersekolah, merdeka dari kebodohan, semangat ini penting untuk terus ditumbuhkan, supaya Orang Rimba bisa menghadapi perubahan yang terus terjadi,” kata Anggun.
Upacara peringatan Hari Kemerdekaan itu merupakan tradisi yang sudah dilangsungkan di kantor lapangan KKI Warsi.
Dengan dibantu sejumlah mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi (FKM UNja) yang sedang melakukan penelitian, dirancang peringatan HUT Kemerdekaan ini. Upacara peringatan HUT Kemerdekaan merupakan bentuk pendidikan bela negara bagi Orang Rimba, suku yang tinggal di dalam hutan.
“Kita terus berupaya untuk mendekatkan Orang Rimba dengan pendidikan, karena pendidikanlah yang akan menjembatani atau sebagai bentuk adaptasi Orang Rimba dengan perubahan ruang hidup mereka,” kata Fasilitator Pendidikan KKI Warsi, Diva.