Metro (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mencanangkan Kota Metro sebagai kota bebas rabies, lantaran penanganan penyakit yang berasal dari hewan tersebut di Bumi Sai Wawai dinilai sangat baik.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Lili Mawati mengatakan, ada tiga faktor yang membuat Kota Metro diajukan sebagai kota bebas rabies, pertama dalam tiga tahun terakhir tidak ada kasus rabies yang terjadi di Bumi Sai Wawai.
"Penanganan rabies di Kota Metro sangat baik. Metro ini kota pertama yang secara kompartemen dan kawasan yang kami ajukan sebagai kota bebas rabies. Karena tempat lainnya ada di Pulau Tabuan, Kabupaten Tanggamus, kemudian Pulau Pisang di Pesisir Barat dan Pulau Sebesi," kata dia, usai peringatan World Rabies Day, di Metro, Selasa.
Dia menambahkan, untuk faktor kedua karena persentase vaksin rabies kepada hewan pembawa penyakit tersebut di Kota Metro juga sangat tinggi yaitu 70 persen.
"Pemkot Metro sendiri menyediakan anggaran khusus untuk membeli vaksin rabies, karena itu cakupan vaksin rabies disini cukup tinggi. Dan yang ketiga sarana dan prasarana seperti RPH, rumah potong unggas, labkeswan juga ada. Karena itu kami ajukan Metro sebagai kota bebas rabies," katanya pula.
Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin menjelaskan, kasus rabies terakhir di Kota Metro terjadi tahun 2016 lalu. Kemudian, hingga saat ini belum ada laporan adanya kasus tersebut.
"Iya terakhir 2016 lalu dan sampai sekarang tidak ditemukan lagi," katanya lagi.
Menurutnya, butuh komitmen dan kerja sama semua pihak untuk mewujudkan Kota Metro sebagai kota bebas rabies.
"Iya tentu juga harus melibatkan masyarakat dalam menyukseskan program ini. Termasuk dengan dilakukannya vaksin rabies ini untuk mencegah adanya penyakit dari hewan yang menular ke manusia," ujarnya pula.
Baca juga: Metro bebas rabies