Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal meminta semua pihak yang ada di daerahnya untuk menekan penularan penyakit zoonosis dan terus memperkuat kesehatan hewan di daerah itu.
"Pemerintah Provinsi Lampung terus berupaya untuk menekan penularan penyakit hewan yang dapat menular ke manusia, atau yang dikenal sebagai penyakit zoonosis. Salah satunya adalah rabies yang menjadi penyakit zoonosis yang sangat mematikan saat hewan terpapar rabies menggigit kita," ujar Rahmat Mirzani Djausal pada peringatan Hari Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan, sekaligus Hari Rabies Sedunia di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan data di Provinsi Lampung pada 2024 tercatat populasi hewan penular rabies ada sebanyak 239.081 ekor, yang terdiri dari anjing, kucing kera dan luwak. Namun hewan penular rabies terbanyak adalah kucing.
"Mari dengan adanya peringatan Hari Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan, sekaligus Hari Rabies Sedunia, saya mengajak kepada seluruh pihak agar menjadikan momentum ini untuk terus mendukung pembangunan sektor peternakan dan kesehatan hewan di Lampung," katanya.
Ia pun meminta berbagai pihak untuk mendukung terwujudnya zero rabies di Provinsi Lampung pada tahun 2030.
"Dan hari ini juga kita menunggu segera selesainya pembangunan Rumah Sakit Hewan Provinsi Lampung yang sudah dibangun sejak lima tahun lalu. Dengan segera beroperasinya rumah sakit ini maka akan menjadi rujukan bagi klinik-klinik hewan swasta di Lampung saat ada hewan yang membutuhkan perawatan," ucap dia.
Menurut dia, keberadaan Rumah Sakit Hewan Provinsi Lampung sekaligus menjamin status kesehatan hewan di wilayah Lampung tetap terjaga.
"Tidak hanya itu, ini juga menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah dari subsektor peternakan. Serta menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun peternakan yang sangat modern. Dan intinya Lampung ke depan akan dikembangkan menjadi provinsi sumber protein baik hewani maupun nabati maka kesehatan hewan harus diperkuat," tambahnya.
Dia menjelaskan adanya Rumah Sakit Hewan menjadi salah satu upaya memperkuat ekosistem peternakan dan kesehatan hewan di Lampung.
"Ketika itu kuat menjadi satu ekosistem yang kuat, maka semua akan tercapai baik kesehatan hewan ataupun peningkatan produksi sektor peternakan ataupun pengentasan rabies," ujar dia.
