Bandarlampung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung mulai memetakan potensi bencana daerah di 15 kabupaten dan kota daerah ini untuk mengantisipasi bencana.
"Kami sudah melakukan kajian berupa pemetaan indeks risiko atau potensi bencana di daerah hingga tingkat dusun," ujar Sekretaris BPBD Provinsi Lampung Indra Utama, di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan hal tersebut dilakukan untuk memetakan dan mengantisipasi adanya potensi bencana yang terjadi di setiap kabupaten dan kota sesuai dengan karakteristik daerahnya.
"Lampung termasuk yang memiliki tingkat risiko bencana alam tinggi, tetapi setiap daerah memiliki karakteristik masing-masing, jadi diharapkan dengan adanya pemetaan secara detail dapat membantu mengantisipasi," ujarnya pula.
Menurutnya, dalam beberapa bulan terakhir telah terjadi sejumlah bencana alam di beberapa kabupaten dan kota di Provinsi Lampung, dan masih dalam kondisi yang dapat tertangani dengan cepat.
"Kemarin seperti yang kita lihat telah terjadi puting beliung di Lampung Selatan, Pesawaran, Lampung Timur, banjir bandang dan longsor di Pesisir Barat, dan semua sudah kami tangani dengan cepat serta beruntung tidak ada korban jiwa di sana," katanya lagi.
Dia mengatakan selain melakukan pemetaan risiko bencana, pihaknya juga menyiagakan petugas untuk mengantisipasi bila bencana terjadi.
"Kami terus siap siaga, lalu kami minta juga untuk masyarakat dapat terus waspada terhadap beragam potensi bencana alam," ujarnya lagi.
Dalam kurun waktu 1 Januari hingga 14 April 2021 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 1.118 bencana terjadi di berbagai daerah di Tanah Air, salah satunya di Provinsi Lampung.
Baca juga: Bengkulu-Lampung masuk 9 wilayah rawan gempa bumi yang perlu diwaspadai 2021
Baca juga: Antisipasi penyebaran COVID-19 di tengah bencana puting beliung, BPBD Lampung Timur tekankan prokes
BPBD Lampung mulai petakan potensi bencana daerah
Lampung termasuk yang memiliki tingkat risiko bencana alam tinggi