"Menjelang pemilihan kepala daerah kami melakukan pemantauan bersama KPU, Bawaslu, dan Kepolisian untuk memastikan kelancaran pelaksanaan pemilihan kepala daerah dengan memeriksa distribusi logistik dan memastikan semua berjalan sesuai jadwal," ujar Bima Arya Sugiarto di Bandarlampung, Sabtu.
Ia mengatakan, dengan kondisi cuaca ekstrem yang telah diprediksi oleh BMKG, maka harus disiapkan mitigasi di sekitar TPS untuk menghadapi potensi bencana seperti banjir.
"Berdasarkan pemantauan ini semua sudah siap, bahkan langkah mitigasi kalau ada tempat pemungutan suara yang berisiko menghadapi bencana seperti banjir sudah disiapkan lokasi yang aman," tuturnya.
Ia juga memastikan persiapan pelaksanaan TPS itu juga termasuk material pendukung seperti kotak suara serta persiapan fasilitas bagi para pemilih disabilitas.
Ia juga memastikan persiapan pelaksanaan TPS itu juga termasuk material pendukung seperti kotak suara serta persiapan fasilitas bagi para pemilih disabilitas.
"Untuk mencegah kerusakan saat pemilihan kepala daerah tadi juga telah diperiksa untuk material kotak suara, semoga bisa tahan terhadap hujan. Dan semua sudah siap sejauh ini semua sudah sesuai jalur dengan kolaborasi serta sinergi dari berbagai unsur," ucap dia.
Menurut dia, bila TPS ternyata berada di lokasi yang terdampak bencana, maka dapat dilakukan pergeseran sesuai dengan keputusan bersama.
"Yang terpenting saat ada prediksi hujan lebat dan ternyata tidak mungkin tempat pemungutan suara dapat diakses oleh pemilih, maka dapat dilakukan pergeseran sesuai dengan keputusan bersama," tambahnya.
Ia mengatakan semua persiapan maupun pantauan di TPS harus dilaksanakan dengan baik, terutama apabila nantinya ada pergeseran lokasi pencoblosan suara.
"Berdasarkan risiko tersebut setelah berkomunikasi dengan rekan-rekan, ternyata mereka sudah memiliki rencana tentang titik opsi pergeseran tempat pemungutan suara tapi jangan lupa ini harus diputuskan bersama," ujar dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bima Arya: Harus ada langkah mitigasi TPS hadapi risiko cuaca ekstrem