Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritimandan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai tidak ada negara yang siap menghadapi pandemi virus corona (COVID-19).
Hal itu disampaikan dia terkait banyaknya kritikan terhadap pemerintah atas penanganan COVID-19 yang dinilai lamban.
"Pertanyaan saya, negara mana sih yang siap? Kan tidak ada yang siap. Jadi kalau ada pengamat bilang kita enggak siap, ya memang enggak pernah ada yang duga kita akan seperti ini," katanya seperti dikutip dalam akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Menurut Luhut, negara sebesar Amerika Serikat saja galau menghadapi pandemi COVID-19. Bahkan ia menangkap AS meminta bantuan kepada Indonesia terkait obat malaria klorokuin yang disebut ampuh untuk pengobatan COVID-19.
Luhut pun berencana untuk menawarkan peluang bisnis klorokuin, yang diproduksi PT Kimia Farma (Persero) Tbk itu.
"Saya dengar sendiri pernyataan Presiden Trump. Kita ini produsen klorokuin terbesar dunia, yaitu Kimia Farma. Saya tadi baru telepon Dirut Kimia Farma berapa sih produksi kita. Karena Amerika mau produksi, kita offer (tawarkan) mereka untuk konteks ini," katanya.
Lebih lanjut, Luhut menganggap kritikan soal penanganan COVID-19 keluar karena ketidaktahuan publik. Dan hal tersebut dinilainya normal.
Namun, ia kembali mengingatkan bahwa pemerintah tidak akan pernah membuat keputusan yang merugikan rakyatnya.
"Memang di sana sini tidak sempurna, ya karena vaksinnya saja belum ada. Dan ini kita belum lihat eskalasinya bagaimana," imbuhnya.
Berita Terkait
WHO: Mpox bukan "COVID baru"
Selasa, 20 Agustus 2024 22:51 Wib
Mantan Kadinkes Sumut dituntut 20 tahun penjara
Kamis, 1 Agustus 2024 22:52 Wib
KOI: Atlet waspadai ancaman COVID-19 di Paris
Rabu, 31 Juli 2024 5:40 Wib
Kasus COVID-19 di Jepang melonjak
Sabtu, 27 Juli 2024 11:51 Wib
Kemenkes: Tetap terapkan prokes, waspadai COVID-19 varian KP.1 dan KP.2
Rabu, 22 Mei 2024 20:03 Wib
AstraZeneca tarik vaksin COVID-19 di seluruh dunia
Kamis, 9 Mei 2024 6:08 Wib
OJK sebut stimulus restrukturisasi kredit COVID-19 capai Rp830,2 triliun
Minggu, 31 Maret 2024 20:06 Wib
Kemenkes sebut sisa 5,22 juta vaksin COVID-19 gratis bagi berisiko tinggi
Senin, 25 Maret 2024 20:49 Wib