Sejak Januari hingga Agustus sebanyak 67 warga Mukomuko positif terjangkit DBD

id Mukomuko,Bengkulu,Dinkes,demam berdarah dengue

Sejak Januari hingga Agustus sebanyak 67 warga Mukomuko positif terjangkit DBD

Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melakukan pengasapan atau fogging di sejumlah lokasi yang ditemukan DBD.(FOTO ANTARA/Istimewa)

Sebanyak 67 warga positif DBD ini tersebar di sejumlah wilayah di daerah ini
Mukomuko (ANTARA) - Sejak Januari hingga Agustus 2019 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mencatat sebanyak 67 warga setempat positif terjangkit demam berdarah dengue (DBD).

“Sebanyak 67 warga positif DBD ini tersebar di sejumlah wilayah di daerah ini,” kata Pengelola Program Malaria dan DBD Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Triono di Mukomuko, Sabtu.

Ia mengatakan, dari sebanyak 67 orang warga yang positif DBD, satu orang warga di antaranya yang meninggal dunia . Warga asal Desa Sibak, Kecamatan Ipuh ini meninggal dunia pada Juni 2019.

Satu warga asal Desa Sibak itu meninggal dunia dalam perjalanan dari puskesmas ke rumah sakit di Kota Bengkulu. Pada saat itu warga tersebut mengalami demam yang cukup tinggi.

Menurutnya, satu orang penderita DBD ini meninggal dunia karena kurangnya pengetahuan warga setempat tentang cara efektif untuk mengobati orang yang menderita DBD.

Keluarga penderita penyakit DBD ini pertama kali membawa penderita ini berobat ke mantri kesehatan. Setelah kondisi penderita ini parah kemudian dirawat di Puskesmas Kecamatan Ipuh.

Kemudian pihak keluarga baru membwa penderita ini berobat ke rumah sakit di Kota Bengkulu setelah ada gejala DBD, yakni trombosit turun dan kondisinya pada saat itu tidak sadarkan diri.

Untuk selanjutnya, ia menyarankan warga setempat melakukan langkah cepat dengan cara membawa orang yang ada gejala DBD ke fasilitas kesehatan tingkat pertama, kemudian ke rumah sakit daerah ini.

Ia menyatakan, instansinya telah melakukan pengasapan di sebanyak 67 lokasi yang ditemukan kasus DBD, untuk mencegah penyebaran penyakit ini kepada warga lain di daerah ini.

Selain itu, sejak delapan bulan terakhir Dinkes telah melakukan tujuh kali penyelidikan epidemiologi (PE) untuk mencari jentik nyamuk yang menyebabkan DBD, demikian Triono.