Pramuka siap dilibatkan pada pembinaan mantan Gafatar

id kakwarnas adiyaksa dault, revolusi mental, pramuka paliing siap

Pramuka siap dilibatkan pada pembinaan mantan Gafatar

Adhyaksa Dault. (ANTARA/Sumitro)

...Pramuka penting bagi generasi muda. Ini yang kita imbau kepada pemerintah, bahwa jika bicara revolusi mental, pramuka paling siap, kata Adhyaksa Dault...
Jakarta (ANTARA Lampung) - Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault menegaskan jika Pramuka siap dilibatkan dalam menjalankan Revolusi mental guna menangkal dan memberikan pendekatan secara psikologis kepada mantan Gafatar yang diungsikan ke Taman Wiladatika Cibubur.

"Pramuka penting bagi generasi muda. Ini yang kita imbau kepada pemerintah, bahwa jika bicara revolusi mental, pramuka paling siap," kata Adhyaksa Dault dalam keterangan tertulis yang diterima media di Jakarta, Kamis.

Pramuka, kata dia, memiliki dasar yaitu Dasa Dharma yang mencakup Takwa, Cinta, Patriot, Patuh, Rela, Rajin, Hemat, Disiplin, Bertanggung Jawab, dan Suci. Dasa Dharma ini harus dipahami secara utuh.

Mantan Menpora itu menjelaskan, eks Gafatar harus diperlakukan secara baik dan mendapatkan perhatian lebih terutama psikologis untuk memberikan pemahaman bahwa mereka adalah bagian dari bangsa Indonesia. Bahkan pihaknya berharap agar tidak dijauhkan.

"Gafatar perlu perhatian khusus, takutnya seperti gunung es. Mereka (eks Gafatar) itu bagian dari bangsa kita yang harus diluruskan, jangan dijauhkan," kata Adhyaksa menambahkan.

Pria yang juga mantan ketua KNPI itu mengaku cukup menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh masyarakat saat mengusir eks Gafatar. Pihaknya berharap kondisi tersebut tidak terjadi lagi dan dioptimalkan dengan penanganan yang lebih baik lagi.

Adhyaksa mengaku juga mendapatkan kesempatan berbicara langsung dengan salah satu eks Gafatar yang menyatakan jika kesenjangan menjadi salah satu alasan bagi orang tersebut untuk bergabung dengan organisasi tersebut.

"Ada ibu-ibu, saya tanya kenapa tertarik (gabung Gafatar), katanya karena tidak ada ketenangan, liat televisi banyak terjadi keributan dan bunuh-bunuhan, ramai kegaduhan politik dan hukum, kami lari saja, ternyata benar di sana kami dapat ketenangan," katanya menerangkan.

Dengan adanya Gafatar tersebut, Adhyaksa mengungkapkan kekhawatiran akan terjadinya "ost generation", di mana banyak sekali generasi muda yang mengikuti paham tersebut. Namun demikian, pendekatan dalam menangani kasus tersebut harus dilakukan secara hati-hati. (Ant)