Harga jengkol di Lampung Timur capai Rp6.500/Kg

id harga buah jengkol, jengkol lampung timur

...Harganya sekarang turun, kemarin-kemarin awal Oktober bisa mencapai Rp10.000 hingga Rp12.500/Kg...

Lampung Timur (ANTARA Lampung) - Sejumlah petani pemilik pohon jengkol di Kabupaten Lampung Timur, Lampung yang saat ini sedang panen menikmati harga jual yang lumayan tinggi yang kini mencapai Rp6.500/Kg.

Fauji, pemilik 20 batang pohon jengkol di Dusun Munjuk Desa Labuhan Maringgai Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Minggu, membenarkan saat ini para petani yang memiliki pohon jengkol di sejumlah wilayah Kabupaten Lampung Timur memang sedang panen jengkol.

Menurut dia, pada beberapa tempat saat ini sedang memanen jengkol, di antaranya di Kecamatan Labuhan Maringgai, Melinting, Jabung, Gunung Pelindung, dan beberapa daerah lainnya.

Fauji mengaku dalam minggu ini dirinya baru saja memanen buah jengkol dan mendapatkan lima kuintal buah jengkol. Saat ini harga buah jengkol di daerahnya dihargai Rp6.500/Kg.

Namun harga itu lebih rendah dari beberapa minggu yang lalu yang mencapai Rp12.500/Kg.

"Harganya sekarang turun, kemarin-kemarin awal Oktober bisa mencapai Rp10.000 hingga Rp12.500/Kg, mungkin penurunan harga disebabkan karena sedang panen jengkol," katanya.

Hasil panen buah jengkolnya dijual kepada pedagang setempat, yang menjualnya lagi ke sejumlah pasar di wilayah Lampung Timur maupun ke sejumlah pasar di Jakarta.

Menurut Fauji, buah jengkol asal Lampung itu dihargai tinggi oleh para pedagang di Jakarta. "Di Jakarta buah jengkol dijual eceran bisa mencapai Rp20.000 hingga Rp25.000 per kg," ujarnya.

Di Pasar Labuhan Maringgai saat ini jengkol dijual Rp8.000/kg, menurut para pedagang setempat, harga jengkol itu turun dari beberapa minggu sebelumnya karena pasokan yang cukup banyak saat panen jengkol sekarang ini.

Di Indonesia, masyarakat mengenal buah jengkol sebagai bahan pangan, dan sebagian masyarakat gemar mengkonsumsi buah ini.(Ant)

Pewarta :
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.