Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengatakan bahwa dengan memperbaiki persentase keterserapan siswa di perguruan tinggi dapat mendorong peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di daerahnya.
"Mari para siswa kelas XII SMA, MA, dan SMK di Provinsi Lampung, harus mulai mempersiapkan diri secara matang dalam menghadapi persaingan masuk perguruan tinggi negeri (PTN) maupun sekolah kedinasan," ujar Rahmat Mirzani Djausal berdasarkan keterangannya di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan setiap tahun terdapat sekitar 110.000 lulusan SMA di Provinsi Lampung, namun hanya sekitar 20 persen yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
“Dari 110.000 orang lulusan, hanya sekitar 23.000 orang siswa yang melanjutkan kuliah, dan hanya sekitar 4.000 orang siswa yang berhasil lulus ke perguruan tinggi. Kondisi ini harus kita ubah,” katanya.
Dia menjelaskan peningkatan kualitas SDM untuk mewujudkan kemajuan Lampung penting untuk dilakukan, salah satunya dapat dilaksanakan dengan meningkatkan keterserapan siswa SMA, SMK dan MA di perguruan tinggi.
"Kemajuan daerah tidak cukup hanya bertumpu pada kekayaan alam, tetapi juga pada kualitas SDM yang unggul dan berdaya saing. Sejumlah negara maju yang mampu mengolah potensi terbatas menjadi nilai tambah besar, berkat kemampuan manusia yang kreatif dan terdidik," ucap dia.
Menurut dia, sumber daya alam bisa habis, tapi sumber daya manusia yang cerdas akan menciptakan kekayaan baru.
"Karena itu anak-anak SMA hari ini adalah masa depan Lampung. Maka perencanaan, disiplin, dan kerja keras untuk meraih cita-cita ini penting dilakukan," tambahnya.
Ia mengingatkan para siswa bahwa persaingan untuk masuk perguruan tinggi tidak hanya antar sekolah di daerah, tetapi juga dengan jutaan pelajar di seluruh Indonesia.
“Kalian tidak hanya bersaing dengan 36 teman sekelas, tetapi dengan lebih dari empat juta lulusan SMA dari seluruh Indonesia. Maka, usaha dan belajarnya juga harus lebih keras. Dan jangan mudah menyerah, terus mengembangkan diri. Sebab proses belajar sebagai perjalanan seumur hidup yang akan menentukan masa depan seseorang," kata dia lagi.
Baca juga: Wamendiktisaintek sebut Sekolah Garuda beri akses pendidikan berkualitas
Baca juga: Prabowo: 50 ribu sekolah dapat layar IFP, akan ditambah pada 2026
Baca juga: Uang pengganti kerugian negara bisa bangun 8.000 sekolah dan 600 kampung nelayan
