"Kita harus senantiasa bersyukur atas nikmat yang dikaruniakan oleh Tuhan Yang Maha Esa atas rejeki yang diberikan, dan di antaranya pada hari ini semua bisa bersama-sama hadir untuk menunaikan Shalat Idul Adha 1445 Hijriah," ujar Puji saat menjadi khatib Shalat Idul Adha di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan pada Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah dengan pelaksanaan kurban menjadi momentum untuk mengingatkan umat agar bersyukur atas semua yang diberikan Allah SWT dalam kehidupan.
"Atas nikmat yang banyak dalam kehidupan, maka kita harus berkurban sebagai wujud syukur dari dimensi vertikal yaitu kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta dari dimensi sosial yaitu dengan dibagikan kepada masyarakat," katanya.
Menurut dia, tidak semua orang rela menyisihkan sebagian harta untuk berkurban sebagai wujud syukur. Oleh karena itu, ia mengingatkan umat untuk berkurban sebagai bentuk syukur.
"Kita harus rela berkurban, sebab nanti akan diganti jauh lebih banyak bila kita rela dan selalu bersyukur setiap waktu," ucap dia.
Selain syukur yang harus terus dipupuk, kata dia, agar kehidupan manusia semakin terarah maka perlu meningkatkan ketakwaan serta menjauhi segala larangan Allah SWT.
"Bertaqwa atau melaksanakan perintah-Nya adalah yang utama, dengan ini maka kehidupan kita akan lancar di dunia dan akhirat," katanya.
Puji mengatakan tentang hal lain yang harus dilakukan berupa berserah atau tawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Kepasrahan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa ini juga identik dengan momen Idul Adha. Tetapi tidak hanya tawakal kita juga harus tetap berusaha maka yakinlah Tuhan Yang Maha Esa akan memenuhi kebutuhan kita," ujar dia.
Baca juga: Kemenag Lampung imbau penyembelihan hewan kurban gunakan juleha
Baca juga: Wali Kota Bandarlampung sebut pengorbanan adalah bentuk perjuangan
Baca juga: Khatib sebut Ibadah haji dan kurban bukti kepatuhan pada Sang Pencipta
Baca juga: Kemenag Lampung imbau penyembelihan hewan kurban gunakan juleha
Baca juga: Wali Kota Bandarlampung sebut pengorbanan adalah bentuk perjuangan
Baca juga: Khatib sebut Ibadah haji dan kurban bukti kepatuhan pada Sang Pencipta