"Dasar dari gerakan kelompok anak muda ini adalah pelaksanaan Pilkada serentak 2024 yang tinggal menghitung waktu. Akan tetapi edukasi mengenai pesta demokrasi di tingkat daerah masih minim terjadi," ujar Inisiator Teman Memilih Lampung, Vincensius Soma Ferrer di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan bila melihat ke belakang pada pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, antusias anak muda untuk memilih pemimpin meningkat akan tetapi di lapangan masih minim sekali akan literasi politik guna mengedukasi pemuda terutama pemilih pemula tatacara menentukan pilihan dalam pemilihan umum.
"Gerakan ini menyasar para pemuda terutama pengguna media sosial, sebab edukasi politik akan banyak dilakukan menggunakan sarana tersebut. Gerakan edukasi politik ini memiliki target akhir membantu anak muda agar bisa mempersiapkan diri untuk memilih pemimpin di daerah dalam Pilkada Serentak 2024," ucap dia.
Menurut dia, sasaran edukasi politik secara daring kepada anak muda itu dilakukan atas adanya data KPU dimana jumlah pemilih pemuda secara nasional lebih dari 50 persen dari total jumlah penduduk sebanyak 280 juta orang.
Sebanyak 25 juta orang di antaranya pemilih pemula dengan rentang usia 17-25 tahun, sehingga dengan jumlah yang cukup banyak anak muda pun memiliki andil besar dalam menentukan calon pemimpin daerahnya guna mendukung perkembangan daerah di masa mendatang.
"Nyatanya, saat ini banyak anak muda yang bisa dibilang masih apatis terhadap pilkada dan enggan memilih dengan beragam alasan. Karena itu dibutuhkan literasi politik yang sederhana, lugas akan pentingnya menyalurkan hak pilihnya dalam Pilkada Serentak 2024 salah satunya melalui berbagai saluran informasi yang dekat dengan kehidupan generasi muda," tambahnya.