Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Lampung Puji Raharjo mengatakan bahwa pesantren memiliki potensi besar menjadi penggerak ekonomi umat.
"Pesantren memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak ekonomi umat. Pentingnya pesantren sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat, sejalan dengan amanat Perda Provinsi Lampung Nomor 16 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Pesantren," kata Puji, di Bandarlampung, Selasa.
Menurut dia, dengan perda tersebut, semua pihak harus memastikan pesantren semakin berdaya, mampu mengelola unit usaha, dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital.
"Pesantren juga harus beradaptasi dengan era digital untuk meningkatkan efisiensi tata kelola dan memperluas jangkauan pemberdayaan ekonomi," kata dia.
Ia pun mempunyai keinginan pesantren menjadi pusat inovasi yang tidak hanya melahirkan lulusan berkompeten dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki keterampilan ekonomi modern.
"Kami ingin pesantren menjadi pilar utama pemberdayaan umat, sejalan dengan semangat Perda Pesantren dan visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Oleh sebab itu, ia menambahkan, sinergi dengan berbagai pihak, termasuk Bank Syariah Indonesia (BSI) dalam memperkuat pemberdayaan ekonomi pesantren sangat diperlukan guna menciptakan lulusan yang berkualitas, berdaya saing dan memiliki kompetensi.
"Melalui program BSI Smart Agen, pesantren dapat mengembangkan kemampuan transaksi berbasis syariah yang efisien dan inovatif. Kolaborasi pesantren dengan lembaga keuangan syariah seperti BSI adalah langkah strategis untuk menciptakan pesantren yang mandiri secara ekonomi dan siap bersaing di era modern,” kata Puji.
Baca juga: Perda Ponpes bentuk dukungan Pemprov Lampung kepada pesantren
Baca juga: OJK tingkatkan literasi keuangan syariah ke pesantren di Lampung
Baca juga: KPU Bandarlampung lakukan coklit data pemilih di pesantren