BKIPM Lampung catat AS masih jadi tujuan ekspor ikan di 2023

id Ekspor perikanan Lampung, perikanan Lampung, tujuan ekspor Lampung, BKIPM lampung

BKIPM Lampung catat AS masih jadi tujuan ekspor ikan di 2023

Ilustrasi- Salah satu komoditas perikanan asal Lampung yakni ikan teri asin yang ada di Pulau Pasaran Kota Bandarlampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Amerika Serikat masih menjadi negara tujuan utama ekspor perikanan asal Provinsi Lampung, seperti tahun-tahun sebelumnya.
Bandarlampung (ANTARA) - Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Lampung menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara tujuan utama ekspor perikanan dari Provinsi Lampung selama 2023.

"Pada 2023 kemarin Amerika Serikat masih menjadi negara tujuan utama ekspor perikanan asal Provinsi Lampung, seperti tahun-tahun sebelumnya. Di 2023 persentase ekspor perikanan ke Amerika Serikat sebanyak 53,38 persen atau di peringkat pertama dari total ekspor," ujar Kepala Balai KIPM Lampung Ashari Syarief, di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan total keseluruhan nilai ekspor perikanan Lampung pada 2023 mencapai Rp2,1 triliun, dengan volume ekspor 14.496.650 kilogram second (Kgs) dan 30.000 hds.

"Untuk nilai total ekspor perikanan ke Amerika Serikat yakni Rp1,32 triliun dengan volume 8.481.709 kgs, dan komoditas yang diekspor adalah udang, rajungan, cumi, dan ikan," katanya.

Kemudian, negara tujuan ekspor terbanyak kedua adalah Jepang sebesar 24,68 persen, dengan nilai Rp404,7 miliar serta volume 2.833.010 kgs dengan barang ekspor adalah udang, rajungan, ikan, rumput laut.

"Di Uni Eropa ekspor perikanan kita sebesar 4,56 persen atau ada 871.165 kgs untuk volumenya atau dengan nilai Rp125,5 miliar. Komoditas yang diekspor adalah udang, rajungan serta bekicot," ucap dia.

Selain itu, ekspor ke Kanada mencapai 3,42 persen dengan komoditi perikanan yang diekspor adalah udang, ikan, cumi-cumi, sebanyak 699.601 kgs atau bernilai Rp80 miliar. Sedangkan dengan ekspor tujuan Inggris ada 2,89 persen yang terdiri dari ekspor udang, ikan, cumi-cumi dengan nilai Rp69,6 miliar dengan volume 433.237 kgs.

Lalu ekspor komoditas perikanan berupa udang, ikan, cumi-cumi, rajungan ke Thailand sebesar 2,51 persen dengan volume 243.251 kgs atau senilai Rp28,7 miliar. Selanjutnya, untuk ekspor udang, ikan, cumi-cumi dan rumput laut ke China sebesar 2,28 persen atau sebanyak 697.200 kgs dengan nilai Rp28,8 miliar.

"Sedangkan untuk ekspor ke negara lain sebanyak 6,3 persen dengan komoditas ekspor adalah udang, ikan, cumi-cumi, rajungan, cangkang kepiting bernilai ekspor Rp42,1 miliar dengan volume 237.476 kgs dan 30.000 hds.

"Untuk komoditas perikanan yang paling banyak di ekspor setiap tahunnya adalah udang, dan rajungan. Dan ada juga beberapa produk turunan dari komoditas perikanan Lampung yang di ekspor," tambahnya.

Baca juga: BKIPM Lampung telah keluarkan 1.317 sertifikat mutu perikanan selama 2023

Baca juga: Zulhas: Kopi robusta Lampung Barat komoditas ekspor terkenal di dunia

Baca juga: Perubahan kebijakan ekspor dinilai berpotensi turunkan budi daya lobster