Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung Reihana mengatakan imunisasi Human Papilloma Virus (HPV) bagi anak perempuan untuk mencegah kanker leher rahim atau serviks sejak dini.
"Pelaksanaan imunisasi HPV bagi anak remaja yang biasanya duduk di kelas V sekolah dasar (SD) ini sudah mulai pelaksanaannya," ujar dia di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan imunisasi HPV sebagai upaya pencegahan dini kanker serviks terhadap anak perempuan di daerah itu.
"Ini jadi pencegahan dini kanker serviks, yang menyasar anak perempuan. Imunisasi HPV ini dimasukkan dalam program imunisasi nasional," katanya.
Dia mengatakan imunisasi HPV bagi anak perempuan itu dapat dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dan bisa pula secara kolektif di sekolah.
"Suntik HPV ini bisa di puskesmas tapi bisa juga dilakukan secara kolektif di sekolah dengan bekerja sama antara Unit Kesehatan Sekolah (UKS) bersama fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat," ucapnya.
Ia mengharapkan semua anak perempuan berusia 11 dan 12 tahun di daerah itu segera mendapatkan imunisasi HPV untuk menjaga kesehatan dan melindungi dari bahaya kanker serviks.
"Masyarakat yang memiliki anak perempuan berusia 11 dan 12 tahun atau kelas V SD, dapat dengan segera melakukan imunisasi HPV, manfaatkan program yang disediakan pemerintah ini untuk melindungi anak-anak kita," katanya.
Kementerian Kesehatan telah mencanangkan perluasan cakupan imunisasi gratis untuk mencegah kanker leher rahim atau serviks ke seluruh daerah di Indonesia tahun ini.
Upaya promotif dan preventif tersebut untuk menjaga anak-anak perempuan di Indonesia tetap sehat dan terhindar dari kanker yang tingkat kematiannya mencapai 50 persen akibat terlambat mendapatkan pelayanan kesehatan.
Selain itu, upaya mempercepat penurunan angka kesakitan serta kematian akibat kanker serviks dibutuhkan capaian imunisasi HPV minimal 90 persen.
Imunisasi HPV sebenarnya telah dilaksanakan secara bertahap sejak 2016 di DKI Jakarta, 2021 di 20 kabupaten dan kota serta pada 2022 diperluas ke 112 kabupaten dan kota. Pemberian imunisasi ini dilaksanakan melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAS).