"Ini bagian dari program Siap Jaga Harga Pasar dengan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (Sigap SPHP). Program ini untuk menstabilkan harga beras di pasaran," kata Kepala Bulog Subdivre Lampung Tengah Tri Novianti, di Metro, Minggu.
Ia mengatakan kios maupun toko yang bekerja sama dengan Bulog tersebar diseluruh pasar. Sampai saat ini Bulog sudah menyalurkan beras ke 36 pasar yang ada di Bumi Sai Wawai."Iya outlet kami ada di semua pasar yang ada di Kota Metro. Total kami sudah salurkan ke 36 pasar selain dari RPK kita sendiri ya," ujarnya.
Masyarakat, kata Tri, bisa membeli beras di outlet maupun kios yang bekerja sama dengan Bulog tersebut dengan harga Rp10.900/kg.
"Jadi sejak 1 September kemarin harga tebus beras SPHP naik jadi Rp9.950/kg. Nah untuk yang toko atau outlet penyalur itu beras bisa ditebus dengan harga Rp10.900/kg," ujarnya pula.
"Itu memang ada margin Rp900 untuk yang di toko atau outlet yang diperuntukkan bagi para penyalur beras SPHP itu," katanya lagi.
Pihaknya juga mengimbau kepada outlet maupun toko penyalur beras SPHP untuk menjual beras tersebut dengan harga yang sudah ditentukan.
Tri menambahkan, untuk saat ini stok beras pemerintah yang ada di gudang Bulog Subdivre Lampung Tengah sebanyak 3.800 ton. Jumlah ini masih akan bertambah karena akan ada kiriman dari Bulog Lampung sebanyak 2.000 ton.
"Beras itu selain untuk SPHP juga untuk bantuan pangan gratis yang nanti akan disalurkan pada bulan September ini," katanya pula.