Ia mengatakan kegiatan revitalisasi Pasar Natar tersebut tidak hanya bermanfaat dari sisi ekonomi, namun dirancang sebagai bangunan yang ramah lingkungan dan ramah terhadap disabilitas.
"Pasar ini ramah disabilitas karena menyediakan ruang disabilitas bagi konsumen ataupun penjual sebagai fasilitas penunjang," katanya.
Dia melanjutkan tersedia juga ruang kesehatan, ruang jaga, dan informasi, mushola, ruang pengelola, ruang pertemuan, IPAL, serta toilet.
"Pasar ini sudah pernah terbakar sebanyak tiga kali yakni pada 2019, 2020, dan 2022, sehingga akan dibuat lebih aman lagi. Dan memang ini dirancang dengan memperhitungkan berbagai aspek, bahkan gedungnya pun menggunakan konsep hijau. Mudah-mudahan ini ke depan bisa semakin baik, dahulu sering banjir di sini, sekarang kami tata agar tidak banjir," ucap dia.
Pasar tradisional Natar yang telah direvitalisasi memiliki luas lahan 6.462 meter persegi, luas bangunan 4.839 meter persegi, memiliki kapasitas pedagang 779 orang pedagang dan memiliki dua lantai. Pasar Natar mengalami masa pengerjaan selama delapan bulan sejak Desember 2023.
Biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp46,77 miliar, kata dia, dengan pembagian lokasi pedagang di pasar tersebut meliputi lantai pertama bagi pedagang sembako, sedangkan lantai dua akan digunakan untuk pedagang baju.
Dengan tujuan memperlancar transaksi jual beli, dan meningkatkan kenyamanan serta perekonomian, Pasar Natar memiliki 496 lapak meja, 175 kios ukuran tiga meter, 81 kios ukuran 2,5 meter, 22 ruko ukuran tiga meter kali enam meter, dan los kosong.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementerian PU: Pasar Natar dibangun dengan konsep ramah disabilitas