Bandarlampung (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung mencatat realisasi penyaluran beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di wilayahnya sudah mencapai 32.502 ton hingga awal Oktober 2024.
"Berdasarkan keputusan kepala Bapanas nomor 455/TS.02.02/K/12/2023 pada 29 Desember 2023 perihal Penugasan SPHP Beras 2024, telah menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan di sepanjang tahun 2024 ini," ujar Pimpinan Perum Bulog Kanwil Lampung Nurman Susilo di Bandarlampung, Senin.
Ia melanjutkan berdasarkan tugas tersebut maka telah dilakukan penyaluran beras SPHP di Provisi Lampung dalam rangka menjaga stabilitas harga dengan capaian hingga awal Oktober 2024 sebesar 108 persen dari target sebanyak 30.000 ton.
"Jadi jumlah beras yang sudah tersalurkan dari program SPHP per Kamis (10/10) ada sebanyak 32.502 ton, dengan rincian untuk alokasi di Kantor Wilayah Lampung dengan wilayah kerja di Kota Bandarlampung, Kabupaten Pesawaran, Pringsewu dan Tanggamus yang memiliki target realisasi selama satu tahun 10.000 ton, telah tersalurkan sebanyak 14.668 ton," katanya.
Kemudian untuk Kantor Cabang Lampung Selatan bagi wilayah cakupan Kabupaten Lampung Selatan memiliki target penyaluran sebanyak 5.000 ton telah terealisasi 4.851 ton, Kantor Cabang Tulang Bawang dengan wilayah cakupan penyaluran Kabupaten Mesuji, Tulang Bawang, dan Tulang Bawang Barat memiliki target 5.000 ton harus tersalur dalam setahun dan telah tersalur 4.895 ton.
"Lalu untuk Kantor Cabang Metro dengan wilayah kerja Kota Metro, Kabupaten Lampung Tengah, dan Lampung Timur memiliki target penyaluran 5.000 ton, sedangkan yang tersalur berjumlah 4.058 ton. Dan untuk Kantor Cabang Lampung Utara dengan wilayah kerja Kabupaten Lampung Utara, Lampung Barat, Pesisir Barat, dan Way Kanan memiliki target 5.000 ton sudah terealisasi 4.029 ton," ucap dia.
Dia menjelaskan secara proporsi, realisasi SPHP beras paling besar adalah pengecer di luar pasar dengan persentase 45,54 persen, kemudian pengecer di dalam pasar 44,60 persen, ritel modern 0,03 persen atau sebanyak 1.068 ton, dan bagi Satuan Tugas SPHP untuk Gerakan Pangan Murah (GPM) sebanyak 0,03 persen.