Bandarlampung (ANTARA) - Dewan Perwakilan Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Lampung mengatakan pembahasan Rancangan Undang Undang (RUU) Kesehatan yang sedang dibahas, akan memberikan dampak buruk bagi tenaga kesehatan di negeri ini.
"RUU Kesehatan yang sedang dibahas ini dapat berpotensi mengkerdilkan organisasi profesi dan juga pendidikan profesi tenaga kesehatan," kata Ketua DPW PPNI Lampung, Puji Sartono dihubungi dari Bandarlampung, Senin.Menurutnya, dalam penyusunan RUU tersebut peran organisasi, tidak ada sama sekali. Kemudian, pendidikan profesi yang dulu profesional akan kembali ke Rumah Sakit, sebagaimana dulu SPK.
"Jadi, perawat akan kembali seperti pembantu profesi lain, ini menyedihkan bagi saya," kata dia.
Ia pun mengatakan bahwa saat ini bersama kawan-kawan nakes lainnya sedang melakukan aksi damai di Jakarta guna menuntut dan menolak pembahasan RUU Kesehatan.
"Ada sekitar 100 nakes, kurang lebih dari Lampung ikut aksi, penolakan RUU Kesehatan ini," kata dia.
Sementara itu, Koordinator Kegiatan aksi DPW PPNI Lampung M. Arifki Zainaro, mengatakan bahwa isi RUU Kesehatan ini, bila dicermati lebih mengarah kepada kapitalisme dan liberalisme.
"Kalau dilihat nanti tenaga kesehatan asing bisa ke sini, lalu bagaimana STR itu bisa berjalan sepanjang hidup dan tanpa penyaringan, tentu ini bahaya, karena siapa yang banyak, maka dia yang berkuasa," ujarnya.
Kemudian, lanjut dia, dalam RUU Kesehatan ini terdapat kesan upaya melemahkan dan rawan kriminalisasi nakes. Sebab bila ada nakes melakukan pelanggaran sanksinya akan berat.
"Jadi jangan sampai ini dibiarkan begitu saja, kami butuh imun dan kekuatan untuk melawan. Sehingga pada aksi kali ini kami bertujuan terus mengawal tuntutan ini sampai kami didengarkan," kata dia.