Lembaga survei dan riset FORSSA hadir di Lampung

id Forssa, lembaga surve dan riset Forssa, Metro

Lembaga survei dan riset FORSSA hadir di Lampung

Pendiri FORSSA. ANTARA/HO-FORSSA

Metro (ANTARA) - Lembaga survei Forum Riset Sakai Sambayan (FORSSA) di Kota Metro, Provinsi Lampung telah diluncurkan. Lembaga ini bergerak dalam bidang pemberian jasa konsultasi dan riset dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, politik, sosial, hukum, pendidikan, perdagangan, dan lainnya.

Rilis dari FORSSA diterima di Lampung Timur, Selasa, menyebutkan FORSSA didirikan oleh Suhairi, Bambang Suhada, Imam Mustofa, Hadri Abunawar, Muhamad Irpan Nurhab, Hasanuddin Muhammad, Agus Alimuddin, dan Muhammad Faizal yang juga menjadi dewan komisaris.

Para pendiri terdiri dari akademisi IAIN Metro, Universitas Muhammadiyah Metro, Universitas Islam Negeri Bandarlampung dan pemerhati politik alumni Universitas Lampung (Unila).

FORSSA telah memiliki legalitas Badan Hukum Perseroan Terbatas (PT), serta telah bergabung dengan Asosiasi Lembaga Survei dan Hitung Cepat Indonesia (ALSHCI) No. Reg. C.022.2022.

Sebagai lembaga yang berbadan hukum PT bersifat profit, PT FORSSA memberikan layanan jasa secara komersial konsultasi, pendampingan, survei dan riset pasar dan sebagainya di bidang politik, ekonomi dan bisnis, hukum, pendidikan dan lain-lain.

FORSSA mempersilakan pihak-pihak yang berkepentingan untuk menggunakan layanan jasa yang siap diberikan.

Kehadiran FORSSA menjadikan lembaga yang independen, objektif dan terukur sesuai kaidah-kaidah ilmiah dalam melakukan survei, riset , sehingga dapat dipastikan transparan dan akuntabel, seperti disampaikan dalam rilisnya.

Kehadiran FORSSA mendapat tanggapan positif masyarakat di Kota Metro.

Mujib, Ketua Bawaslu Kota Metro mengatakan, FORSSA diharapkan mampu mengedukasi masyarakat dengan hasil riset yang objektif sehingga masyarakat mengetahui calon-calon yang memiliki integritas dan tidak terpengaruh money politic.

Nurris Septa Pratama, Ketua KPU Kota Metro menambahkan, harapannya FORSSA mampu menjadi lembaga riset yang objektif, jangan sampai survei yang dilakukan didasari pesanan untuk kepentingan politik tertentu,” katanya pula.