Jakarta (ANTARA) - PT PGN Tbk, selaku Subholding Gas PT Pertamina (Persero), melalui anak usaha PT Gagas Energi Indonesia, menggelar sosialisasi konversi bahan bakar gas (BBG) untuk sepeda motor kepada pengemudi ojek dalam jaringan (daring).
Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah mengatakan sosialisasi yang diikuti 42 pengemudi ojek daring tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan proyek percontohan konversi BBG untuk sepeda motor.
"Dalam pilot project ini mitra ojek 'online' bisa merasakan langsung benefit motor BBG dengan sistem dual fuel yakni BBM dan BBG. Diharapkan, mitra ojek 'online' dapat menjadi contoh pengguna dalam menyebarkan informasi secara word of mouth mengenai konversi motor dari BBM ke BBG," katanya dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Dalam sosialisasi itu, Gagas menunjukkan secara langsung motor yang sudah dikonversi menggunakan BBG.
Motor BBG atau motor gas (mogas) lebih fleksibel karena tidak perlu membeli kendaraan baru dan tetap dapat menggunakan BBM.
Selain itu, tidak mengurangi kapasitas BBM, karena mogas menambah tabung untuk BBG, sehingga bisa menambah jarak tempuh dan efisiensi biaya.
Dengan sistem dual fuel, mogas dilengkapi perangkat seperti converter kit dan switch pada setang motor untuk mengaktifkan atau menonaktifkan penggunaan BBG.
"Penggunaan mogas dapat menghemat biaya dua kali lipat karena harganya Rp4.500 rupiah per liter setara Pertalite (LSP) dan stabil kinerjanya di manapun pengisiannya," jelas Hardiansyah.
Tabung berbahan seamless steel pipe dengan ketahanan sampai 20 tahun itu memiliki kapasitas 1,25 liter gas dan berstandar internasional ISO 11439.
"BBG ini rendah emisi membuat mesin bersih dan tidak berbau menyengat. Tips aman berkendara dengan dual fuel, jika terdengar suara mendesis dan tercium bau gas, segera matikan mesin dan hubungi call center di nomor 135," tambahnya.
Hardiansyah mengatakan pilot project motor BBG akan dilakukan di Jakarta dan Semarang. Selama masa pilot project, peserta dapat mengisi gas secara gratis di SPBG PGN Kantor Pusat, Klender, Pondok Ungu dan MRU Grogol.
Sementara, SPBG lainnya yang ada di Jakarta adalah di Pemuda, Gandaria (Jl Bogor), Daan Mogot, Ragunan, MS Cibubur, Cililitan, Pulogadung, Pinang Ranti dan Perintis Kemerdekaan. Selanjutnya, ada di Citeureup, Bogor (MA Salman), Karawang, OL Lemahabang, Depok (Tole Iskandar), Citeureup, dan Ecostation Margonda.
Salah satu mitra ojek daring yang hadir dalam sosialisasi, meminta kapasitas tabung gas bisa ditingkatkan.
Ia juga mengatakan efisiensi harga yang didapat akan ditabung dan dialokasikan untuk biaya pendidikan anak.
"Kami mengajak teman-teman mitra ojek 'online' untuk mendukung program pemerintah dalam mengurangi subsidi BBM dan mencapai penurunan emisi karbon," sebut Hardiansyah.
Berita Terkait
PGN Subholding Gas Pertamina gandeng JNE guna implementasikan konversi BBG
Senin, 15 Mei 2023 17:06 Wib
Pertamina dukung program konversi BBM ke BBG untuk nelayan di Palembang
Selasa, 8 November 2022 17:19 Wib
Pertamina jamin ketersediaan gas bagi nelayan program konversi BBM ke BBG
Rabu, 30 September 2020 16:22 Wib
Kementerian ESDM berikan bantuan 345 tabung BBG dan mesin kapal untuk nelayan
Kamis, 7 November 2019 17:36 Wib
Pengguna BBG di Lampung cuma 105 unit kendaraan
Kamis, 22 November 2018 10:56 Wib
400 Sepeda Untuk Peserta SEA Games
Kamis, 10 November 2011 18:44 Wib