Ketua DPD hadiri peluncuran Desa Emas dan bertemu kyai kampung se-Lampung

id ketua dpd ri, program desa emas, pesawaran, pantai mutun

Ketua DPD hadiri peluncuran Desa Emas dan bertemu kyai kampung se-Lampung

Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, hadiri peluncuran Program Desa Emas dan bertemu kyai kampung se-Lampung (ANTARA/HO)

Pesawaran (ANTARA) - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengisi kunjungan kerjanya di Lampung dengan menghadiri penandatanganan nota kesepahaman dan peluncuran program Desa Emas Bersama Satmakura di MS Town Beach, Pantai Mutun, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Sabtu.

Ketua DPD RI hadir didampingi Ketua Komite III Sylviana Murni, Senator asal Lampung Bustami Zainudin, Jihan Nurlela, Ahmad Bastian dan Abdul Hakim, serta senator Andi Muh Ihsan ( Sulsel), Djafar Alkatiri (Sulawesi Utara), dan Eni Sumarni (Jawa Barat).

LaNyalla mengaku mendukung penuh semua kegiatan yang dilakukan oleh elemen masyarakat dalam membantu pembangunan bangsa, apalagi berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat desa.

"Apalagi saat ini pandemi COVID-19 membuat semua sektor terpuruk. Karena itu diperlukan peran aktif masyarakat dalam membantu pemulihan ekonomi. Bangsa ini harus cepat kembali bangkit dari keterpurukan ekonomi dengan mendorong dan menggerakkan sendi-sendi perekonomian. Kita berharap juga terwujud ketahanan pangan melalui pemberdayaan masyarakat," jelasnya.

Program Desa Emas, lanjut LaNyalla, sesuai dengan apa yang digaungkan dan dikerjakan oleh DPD, yakni dari daerah untuk Indonesia. Program ini diharapkan menjadi momentum dalam rangka membangun desa di Lampung.

"DPD sangat mendukung program unggulan pembangunan pedesaan. Terus menerus mendorong agar desa mampu bertenaga secara sosial, berdaulat secara politik, berdaya secara ekonomi dan bermartabat secara budaya," lanjutnya.

Program Desa Emas merupakan konsep untuk menggambarkan peradaban desa yang tangguh, mandiri, bermartabat, sejahtera dan membawa dampak kepada pembangunan bangsa, sehingga terbangun sinergi Desa Membangun Indonesia.

Satmakura, atau Satukan Tenaga Masyarakat Kerahkan Untuk Rakyat adalah gerakan sosial dengan semangat kebersamaan dan pro rakyat.

Baca juga: Ketua DPD kunjungi RS Pertamina Bintang Amin ekstensi asrama haji

Gerakan ini digagas dan telah dikibarkan oleh Dr. H. Mochtar Sany Firdaus Badrie sejak tahun 1975, dan dideklarasikan secara nasional pada 18 Januari 2008 di Bumi Satmakura, Campang Jaya, Sukabumi, Kota Bandarlampung.

Mochtar Sany Firdaus Badrie mengatakan, kehadiran Ketua DPD adalah bukti sinergitas dan kolaborasi wakil rakyat dan rakyatnya dalam memajukan kesejahteraan rakyat di Nusantara.

"DPD RI merupakan representasi daerah. Kalau DPD sudah bekerja pasti rakyat sejahtera. Saya setuju posisi DPD harus diperjuangkan supaya kembali kepada posisi yang seharusnya. Harus kuat dalam sistem ketatanegaraan," katanya.

Selain peluncuran Program Desa Emas bersama Satmakura, dalam acara tersebut dilakukan juga penandatanganan Memorandum of Understanding Gerakan Satmakura dengan Indonesia Saemaul Undong Global League dan pameran 'Ketahanan Pangan, Menghijaukan Bumi Mensejahterakan Rakyat, dari Desa Membangun Bangsa'.

Dr Aris Mukti, Presiden Indonesia Saemaul Undong Global League (ISUGL), menjelaskan bahwa ISUGL adalah NGO internasional yang berpusat di Korea Selatan, berfokus pada pemberdayaan masyarakat sehingga menjadikan desa miskin menjadi desa mandiri.

"Dimulai dengan iman, ilmu dan adab sehingga dari situ kesejahteraan rakyat meningkat. Silaturahmi, kerjasama dan kolaborasi juga harus selalu dilakukan," ujar Aris Mukti.

Sebelumnya, Ketua DPD juga menyerap aspirasi dari Forum Kyai dan Ustadz Kampung se-Provinsi Lampung yang dipimpin oleh Gus Habib Hamdani. 

Kyai kampung ini bergerak di sekitar 2.400 desa di 300 kecamatan di masjid-masjid kampung yang sulit dijangkau.

"Kami kyai kampung siap bergerak bersama untuk mendukung perubahan Indonesia semoga menjadi lebih baik. Terutama agar rakyat Indonesia mempunyai hak dipilih dan memilih. Siap dukung calon independen," ujarnya.

Forum Kyai dan Ulama Kampung bergerak di sosial keagamaan. Dibuat tidak hanya di Lampung tetapi juga akan dibentuk di zona Sumatera. Tujuannya untuk membina dan membentuk akhlak umat.
Baca juga: Ketua DPD RI tak setuju pendapat sebut negara gagal tangani pandemi
Baca juga: Ketua DPD ingatkan jangan sekali-kali meninggalkan sejarah